Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Misteri, Horror, Supranatural

Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 22nd April 2012
filmhorror's Avatar
filmhorror filmhorror is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Apr 2012
Posts: 1,321
Rep Power: 15
filmhorror mempunyai hidup yang Normal
Default [share]ibadah yang menyehatkan

asslamu'alaikum

permisi oom mod

nubi numpang tampil mudah2an berkenan & bmanfaat

dan yg penting bukan repost



kalo seandainya tidak bermanfaat moga tdk2 merugikan

jd ana ga



mLAhan ana di ksih

silahkan dinikmati moga mnyehatkan



Alhamdulillah, dengan segala kurang-lebihnya, Bangsa Indonesia diakui sebagai bangsa paling murah senyum di dunia. Predikat ini disematkan oleh AB Better Business yang berbasis di Swedia, pada 8 April 2009. Siaran pers lembaga itu menyatakan, berdasarkan hasil survei The Smiling Report 2009, Indonesia adalah negara paling murah senyum di dunia dengan skor 98%. Untuk kemurahan menebar salam, skor Indonesia sejajar Hongkong sebesar 98% juga.







Sebaliknya, negara yang dinilai paling tidak ramah senyum adalah Pakistan dengan skor 44% dan terendah untuk memberikan salam adalah Maroko dengan skor 48%. Swedia sendiri berada di peringkat ke-24, dengan skor untuk murah senyum 77% dan salam 81%.







Memang, sebagai negeri muslim terbesar di dunia, Bangsa Indonesia selayaknya paling gampang tersenyum. Bukankah senyum adalah sedekah, sebagaimana wasiat Nabi Muhammad SAW: “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah” (HR Imam Tirmidzi).







Bahkan di kala kita tengah diuji dengan musibah pun, hadapilah dengan senyum. Sebab, sejatinya ujian adalah pertanda kasih sayang Allah kepada kita. Sehingga, saat senang dan sedih, kita selalu tersenyum. Demikianlah maka Rasulullah SAW menyatakan, ”Sungguh mengherankan perkara orang mukmin itu, karena seluruh perkara baik baginya. Dan hal itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali orang mukmin. Jika diberi sesuatu yang menggembirakan dia bersyukur, maka ia menjadi baik baginya. Dan bila ditimpa suatu madharat, ia bersikap sabar, maka itu menjadi baik baginya” (HR Muslim).







Rasulullah pun telah memberi contoh. Dinyatakan dalam Kitab Sahih Bukhari dan Muslim, sahabat Jabir ra bersaksi bahwa, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah saw tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak melihatku kecuali pasti dengan tersenyum kepadaku.”







Selain bernilai ibadah sedekah, senyum juga menyehatkan. Murid saya Jamil Azzaini yang sekarang jadi motivator Kubik, menyebutkan bahwa sesungging senyum mestilah ‘’227’’. Maksudnya, senyum baru terlihat tulus bila diukir dengan melebarkan sisi kanan bibir 2 cm, sisi kiri 2 cm, dan pertahankan posisi ini minimal selama 7 detik.(klo yg ini ada cerita tersendiri tgu aja)





Sebuah penelitian oleh klinik syaraf di Illinois, Amerika Serikat, membuktikan bahwa tersenyum identik dengan olahraga. Hanya dengan sekali tersenyum ringan, sekitar 800 otot manusia di sekitar wajah berkontraksi atau meregang. Ini merupakan exersice yang efektif bagi kesehatan otot manusia.





Bukan hanya itu. Senyum juga menggerakkan hati dan jiwa. Hasil riset Dr Patch Adam, seorang dokter ahli kejiwaan di West Virginia, Amerika, yang melibatkan 1.000 dokter dan perawat, membuktikan bahwa pasien bisa sembuh dengan sendirinya (sugesti) melalui senyuman. Dijelaskan, saat tersenyum, otak manusia mengeluarkan seretonin yang menambah kekebalan tubuh.







Dalam sebuah studi terbaru tentang senyum, disebutkan bahwa senyuman bisa dijadikan sebagai sebuah indikator akan suksesnya kehidupan perkimpoian seseorang.







‘’Jika ingin mengetahui apakah perkimpoian Anda akan sukses atau tidak, lihatlah album foto Anda dan periksalah seberapa tulus dan menyenangkannya senyum Anda di situ,’’ demikian pesan studi tersebut yang diterbitkan pada 5 April 2009 lalu di jurnal Motivation and Emotion.







Pada sebuah riset kecil, peneliti mencermati foto-foto perkimpoian dari subjek penelitian, kemudian memberikan nilai skala dari 1 hingga 10. Dari hasil tersebut, 10% dari mereka yang termasuk dalam kategori bersenyum kuat, ternyata tidak pernah mengalami perceraian. Sedangkan 10% dari orang yang mendapatkan skor rendah, 1 dari 4 diantara mereka mengaku mengalami perceraian.







Pada percobaan kedua, sejumlah orang berusia 65 tahun dijadikan sample penelitian. Periset meneliti foto masa kanak-kanak mereka, saat berusia 10 tahun. Dari hasil pengamatan disimpulkan, hanya 11% dari objek yang mendapatkan skor tinggi mengaku mengalami perceraian. Sedangkan 31% dari mereka yang tergolong pemurung, akhirnya bercerai.







Matthew Hartenstein, kepala penelitian tersebut, menjelaskan kemungkinan hubungan antara senyum dan kehidupan pernikahan. Dia menjelaskan, bisa jadi orang yang murah senyum akan menarik banyak teman, dan jejaring yang luas ini secara tidak langsung akan membuat kehidupannya mudah dijalani dan berimbas pada bahagianya kehidupan perkimpoian. Ada kemungkinan juga bahwa orang yang tersenyum ketika difoto, juga memiliki kepribadian yang menyenangkan yang berdampak sama pada kehidupan pribadi dan pernikahan mereka.







Hasil dari studi ini juga kemudian berkembang pada penggambaran pola yang lebih luas untuk melihat bahwa kepribadian dan karakteristik seseorang bisa ditentukan dari sedikit saja dari tingkah laku kita. Pada dasarnya kita sering menunjukkan siapa diri kita dengan cara-cara yang sebenarnya sederhana. Salah satunya cara tersenyum itu.







Lebih lanjut Hertenstein mengatakan, hasil yang didapat dari studi ini sejalan dengan beberapa laporan dan juga literatur yang beredar selama 5 sampai 10 tahun belakangan ini. Pelbagai literatur itu menyebutkan bahwa tingkah laku dan pikiran yang positif mampu memberikan efek yang sangat penting dalam kehidupan kita.







Tentu saja, kepada Allah SWT lah pertama kali kita wajib bersangka baik (husnudzon). Seperti diamanatkan Nabi Muhammad: ‘’Allah SWT berfirman: ‘Aku tergantung sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya bila dia mengingat-Ku’’ (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Nisai dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah ra). (Ustadz Abbas Aula Lc, Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Kota Bogor)





stlah dbaca moga jd ciri khas kita

seperti ini

ato yg ini

yg ini jg ok

dan ini

trkhir




Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 01:17 PM.


no new posts