FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
VIVAnews - Keduataan Besar Republik Indonesia di Mesir, Selasa 7 Juli 2009, meminta kepada seluruh mahasiswa yang kuliah di Mesir, untuk tidak berbicara soal politik, demi menjaga keamanan bersama.
![]() Penangkapan empat mahasiswa Indonesia di Mesir, terjadi karena dicurigai sebagai pengikut Syeikh Ahmad Yasin, pendiri gerakan Hamas pejuang Palestina. "KBRI sudah titip pesan ke kami untuk sementara tidak lagi membicarakan masalah politik, demi menjaga keamanan mahasiswa lainnya," kata Ketua Kelompok Study Mahasiswa Riau (KSMR) Al Azhar Mesir, Khairudin Ahmad Jais kepada VIVAnews. Khairudin mengatakan, secara resmi kemarin, Senin 6 Juli 2009, KBRI sudah mengajukan surat tuntutan terhadap Kepolisian Mesir. "Kami dari KSMR telah dimintai oleh pihak kedutaan untuk mempersiapkan segala informasi yang dibutuhkan terkiat insiden ini," tuturnya. Diharapkan dengan tuntutan itu, kasus yang menimpa empat mahasiswa Indonesia tidak berhenti sampai disitu, tetapi berlanjut hingga proses hukum. "Kami mendesak agar kasus ini tidak berhenti begitu saja," tuturnya. Sebelumnya, empat mahasiswa Indonesia yang kuliah di Al Azhar, Kairo, Mesir, diduga telah mendapat perlakuan kekerasan dari pihak kepolisian setempat. Mereka ditangkap dan disiksa. Peristiwa itu berawal saat salah satu dari teman kosnya ketahuan membuka situs ikhwan online yang terdapat gambar Syekh Ahmad Yasin dan menempelkan gambar Syeikh Ahmad Yasin, pendiri gerakan Hamas pejuang Palestina di tembok. Mengetahui hal itu, Kepolisian Mesir langsung menangkap mahasiswa Indonesia. "Setelah ditangkap, mereka disiksa dan ditelanjangi selama tiga hari dalam tahanan sejak 28-30 Juni 2009 lalu," kata Raudhatul Firdaus, adik salah satu korban bernama Faturrahman kepada wartawan, Jumat 3 Juli 2009. Padahal, kata Raudhatul, polisi hanya mencari Ismail Nasution, mahasiswa Indonesia asal Tapanuli Selatan, yang selama ini dianggap banyak berteman dengan orang Mesir. "Namun saat pengerebekan di kos, Ismail tidak berada di tempat, dan keempat temannya yang menjadi sasaran penangkapan," tutur Raudhatul. Setelah ditangkap, mata mereka ditutup dan dibawa ke penjara. Sesampai di kantor keempat mahasiswa diinterogasi dengan kaki diikat. Bahkan kabarnya mereka sempat disentrum dan ditelanjangi. Tiga dari empat mahasiswa tersebut berasal dari kabupaten Rokan Hulu, Riau, yakni Faturrahman adik kandungnya, Arzil dan Tasrih Sugandi. Sedangkan Ahmad Yunus berasal dari Kecamatan Bangun Purba, Sumatera Utara. http://nasional.vivanews.com/news/re...e_polisi_mesir |
#2
|
||||
|
||||
![]()
ini bukannya beritanya udah lama?
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
iya tuh ada tulisan nya..7 juli 2009...
beritanya udah berumur lebih dari satu tahun... TS nya copy paste tanpa ngebaca dulu kayanya... |
#4
|
||||
|
||||
![]() Quote:
![]() |
![]() |
|
|