Membaca adalah sebuah hal bermanfaat yang seringkali paling sulit dilakukan. Terinspirasi dari postingan page
Clasensation kemarin mengenai membaca buku, saya pun jadi ingin mengungkapkan sesuatu. Dari postingan
ini terlihat ada beberapa orang yang pesimis akan hal baca-membaca ini. Sungguh miris karena justru dengan membaca kita jadi tidak buta segala hal dan membuka wawasan kita selebar-lebarnya. Beberapa orang masih berpikiran
nrimo dan pasrah pada keadaan dan sistem yang ada.
Ada yang mengatakan bahwa boro-boro ngurusin baca, memikirkan esok makan saja sudah pusing. Ini suatu contoh orang yang sepertinya benar-benar tidak pernah merasakan yang namanya membaca seumur hidupnya. Biarpun kita bekerja seharian, mengais rezeki untuk keluarga dan hampir tidak ada waktu untuk melakukan hal yang mungkin mereka anggap remeh seperti membaca, setidaknya pasti ada waktu luang dong. Dengan membaca pun kita tidak perlu lagi menunggu menjadi sejahtera dulu. Tidak semua bahan bacaan harus dibeli. Kita bisa mulai membudayakan kebiasaan membaca dari membaca bahan-bahan yang mudah didapat dan dibaca dulu.
Banyak bahan bacaan yang bisa didapatkan gratis seperti brosur-brosur atau majalah-majalah yang memang diperuntukkan untuk dibagi secara cuma-cuma. Kita pun bisa mendapatkan harga-harga yang murah dari sebuah buku atau majalah bekas yang dijual di toko-toko buku seperti yang ada di Pasar Senen, Kwitang dan Blok M. Di kantor-kantor atau tempat umum lainnya, banyak media cetak seperti surat kabar atau majalah yang diletakkan di atas meja atau tempat khusus di ruang tunggu. Tidak perlu khawatir akan susah mendapatkan akses untuk membiasakan diri membaca.
Reading Room milik Richard Oh, sebuah Cafe dengan ribuan buku di dalamnya.
Satu lagi, kita punya sarana umum seperti perpustakaan dan perpustakaan keliling. Kalau saja sarana ini lebih disosialiasikan dan mengubah tampilannya yang kaku, mungkin bisa menarik minat masyarakat lebih banyak lagi untuk datang ke perpustakaan. Pada akhirnya, beberapa orang seperti Fadly Zon atau Richard Oh berinisiatif membuat konsep perpustakaan sendiri yang “luwes” dan tidak kaku, seperti memadukannya dengan caf�. Banyak cara untuk menumbuhkan minat baca pada masyarakat kita dan itu harus berawal dari kita sendiri juga sih.
Sumber gambar