JAKARTA, KOMPAS.com - Berhasil mencetak tokoh dan pemimpin dengan go green school, Asisi Jakarta, Jumat (22/1/2010), mendeklarasikan Go Green School. Asisi memandang rusaknya ekosistem alami diperparah oleh cara berpikir, perilaku, dan gaya hidup manusia sendiri. Karena itu, generasi muda memegang peranan penting dalam perubahan perilaku dan cara berpikir. Mereka bisa menjadi korban, sekaligus penyelamat dari bencana lingkungan di masa depan.
"Di tangan generasi muda ide-ide cerdas, kreatif dan inovatif, serta aksi perubahan dapat didorong untuk menjangkau dukungan lebih banyak orang yang peduli terhadap kelestarian alam Indonesia," kata Yustina Amirah, Kepala Sekolah Asisi.
Menurut Yustina Amirah, kepedulian terhadap kelestarian lingkungan perlu ditanamkan sejak usia dini. Institusi pendidikan adalah salah satu pilar untuk membumikan gerakan penghijauan dan penyelamatan alam. Itu sebabnya ASISI sebagai institusi yang mengedepankan pendidikan karakter mendeklarasikan komitmen Asisi Go Green School. Melalui gerakan peduli lingkungan di sekolah, para siswa Asisi disiapkan untuk menjadi pemimpin perubahan yang mampu menginspirasi orang-orang dan lingkungan di sekitarnya dengan aksi nyata.
Yayasan Santo Fransiskus Asisi sejak tahun 1967 mengabdikan diri pada dunia pendidikan nasional dengan menerapkan nilai-nilai kemanusiaan untuk menghasilkan anak didik yang cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesama, dan lingkungan.
Boy Garibaldi Thohir, alumnus Sekolah Asisi yang kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk
, mengatakan, sejak dahulu sampai sekarang secara konsisten Asisi menjalankan misi mengembangkan pembelajaran yang mengarah pada pembangunan karakter dengan menanamkan nilai-nilai cinta kasih, kejujuran, kediplinan, tanggung jawab, antikekerasan, kerukunan dalam perbedaan, dan peduli terhadap pelestarian lingkungan.
"Mungkin Anda agak heran kalau saya mengatakan, bahwa mayoritas siswa Asisi justru muslim. Nah, di Asisi inilah saya menemukan betapa indahnya pluralisme dan toleransi. Kebhinekaan di Indonesia adalah realitas yang tidak terbantah. Di sekolah ini saya belajar bahwa pluralisme pada tujuannya tidak sebatas menghendaki pengakuan atas perbedaan, melainkan juga penghormatan atas kenyataan perbedaan. Apa yang dideklarasikan hari ini, Asisi Go Green School adalah wujud nyata kepedulian Sekolah Asisi terhadap kepentingan seluruh stakeholders, keselamatan umat manusia, tanpa memandang asal-usul," jelasnya.
Musisi kondang jebolan Sekolah Asisi yang kini menyandang gelar Duta Lingkungan WWF, Katon Bagaskara menyatakan, aspek pendidikan dari Asisi yang paling membekas dalam kehidupannya adalah pengembangan bakat dan kepemimpinan.
Jujur saya, juga Nugie - yang saat ini dipercaya menjadi Duta Lingkungan KLH - sangat bersyukur pernah jadi murid Asisi. Asisi menawarkan konsep pendidikan yang utuh. Asisi memberikan lingkungan belajar yang menyenangkan sebagai sarana bagi kami untuk secara optimal mengembangkan bakat dan berbagai kemampuan yang kami miliki. Pendidikan yang diberikan di Asisi tidak dibatasi oleh ruang kelas, tetapi juga berupaya memberikan pendidikan melalui pengalaman belajar bersama alam sekitarnya," katanya.
"Nah, kalau soal kepemimpinan, buat saya Sekolah Asisi adalah sekolah pencetak pemimpin. Asisi telah melahirkan banyak tokoh, nasional dan internasional. Tidak banyak orang tahu bahwa Presiden Amerika Serikat Barack Obama sesungguhnya adalah produk Sekolah Asisi Menteng Dalam. Beliau sempat menjalani masa kecilnya di kawasan Jl. H. Ramli Menteng Dalam ini dan bersekolah di SD Asisi selama tiga tahun. Walaupun cuma tiga tahun, namun pendidikan di usia dini selalu menjadi dasar terkuat bagi karakter dan kepribadian seseorang," tambahnya.
sumber: kompas.com