biasanya anak anak sekolah minggu di Gereja Gryfow Slaski, Polandia, harus antre untuk meminta tanda tangan dari pastornya sebagai tanda mereka mengikuti upacarra misa. Namun, Grzegorz Sowa(susah banget namanya ), Pastor dari gereja itu, sungguh melek teknologi. Dia memesan mesin presensi yang menggunakan sidik jari. Setiap pulang misa anak anak harus menekan mesin itu seperti layaknya pegawai di kantoran. Jika mereka sudah menghadiri misa sebanyak 200 kali dalam 3 tahun, mereka akan dibebaskan dari kewajiban ulangan agama. Harian Gazeta Wyborcza(susah lagi )akhir pekan lalu menyebutkan, anak anak sangat senang dengan ide tersebut. "Cara itu sangat enak. Dan kami tidak perlu lagi berdiri dalam barisan untuk minta tanda tangan dari pastor di dalam buku catatan kami," ujar Karolina, salah seorang anak siswa sekolah minggu di Gryfow Slaski. Polandia mungkin menjadi negara yang paling taat menjalankan ajaran gereja katolik di Eropa. Nyatanya, gereja gereja di sana masih saja dipenuhi umat pada hari Minggu. Sementara itu, gereja-gereja di banyak negara Eropa lain, seperti Perancis sudah seperti layaknya museum saja. Banyak gereja yang sudah ditinggalkan umatnya.
Sofia
Kebun Binatang Sofia, Bulgaria, kehilangan banyak koleksinya dalam waktu satu pekan saja. Sekawanan anjing liar berhasil menerobos masuk ke dalam kebun binatang dan membunuh 13 hewan langka pekan lalu. Direktur kebun binatang, Ivan Gunawan eh, Ivan Ivanov, akhir pekan lalu mengatakan, setidaknya ada 6 anjing yang sangat kelaparan dan kedinginan di tengah temperatur minus 15 derajat celcius. Kawanan anjing lapar itu memangsa 5 rusa dan 8 kambing gunung. Untungnya, dua ekor rusa semoat melawan kawanan anjing itu dan berhasil selamat. Ivanov mengatakan, pagar kebun binatang telah diperbaiki dan para penjaganya sekarang dibekali pistol gas. Di ibu kota Bulgaria yang berpenduduk 2juta jiwa itu memang sering terjadi penyerangan anjing dalam beberapa tahun belakangan ini. Dewan kota memperkirakan populasi anjing mencapai 9000 ekor. Seiring dengan krisis ekonomi yang menerpa negara paling miskin Uni Eropa itu, semakin banyak orang yang mengabaikan anjing peliharaannya
sumber : "Kompas" ketik sendiri dengan perubahan secukupnya
Kelompok Palang Merah Nepal (NRCS). Senin (1/2) akhirnya sepakat memberikan "gaji bulanan" kepada seekor anjing yang telah menjaga kantor mereka. Presiden NRCS Man Bahadur Budathoki mengatakan anjing itu telah menjaga kantor mereka dengan baik dan menyalak kepada setiap orang yang mendekat. Gajinya sebesar 1000 rupee atau sekitar Rp. 130.000 ribu perbulan :eek:. "Anjing itu telah melakukan tugasnya dengan baik lebih dari penjaga malam. Kami akan menggunakan gajinya untuk membeli makanan dan dia akan disuguhi daging setidaknya sekali sehari. Selain itu, dia juga akan diberikan susu dan biskuit. Kamin ingin memberikan inspirasi kepada orang orang bagaimana memperlakukan anjing dengan baik." ujar Budathoki. Dia menceritakan, salah seorang staffnya merasa kasihan ketika anjing mengorel hitam itu. Anjing itu terluka ketika sampai di Kantor Palang Merah. Saat ini, puluhan ribu anjing liar berada di jalan jalan di Kathmandu. Mereka dianggap pengganggu hingga sering dibasmi dengan racun :eeek:
Kecelakaan ini membawa musibah beruntun bagi Henry Alan Lowe(40). Mobilnya, Minggu (31/1), tergelincir karena jalan licin ditutupi salju di jembatan New Meksiko I-40, AS. Pada awalnya, kecelakaan itu hanya kecelakaan biasa. Hal yang tidak biasa adalah setelah kecelakaan mobil, yang dikendarai Lowe warga El Paso, Texas, mondar mandir di jembatan tempat kecelakaan. Polisi kemudian melihat, Lowe memindahkan sesuatu dari ujung jembatan. Ketika didekati, ternyata barang yang dipindahkan Lowe adalah barang haram, mariyuana yang dibungkus dalam beberapa kantong plastik . Diperkirakan jumlahnya mencapai 108kg:eeek: dengan nilai 642.000 dollar AS atau Rp. 6 milliar rupiah :eeek:. Tanpa perpanjang lagi, polisi menahan Lowe yang sedang sial itu.
dari Koran Kompas
dibuat dengan penuh dedikasi tinggi untuk ceriwis.us
1st February 2010
Kilasan Kawat Sedunia [update bila kumendan suka]
), Pastor dari gereja itu, sungguh melek teknologi. Dia memesan mesin presensi yang menggunakan sidik jari. Setiap pulang misa anak anak harus menekan mesin itu seperti layaknya pegawai di kantoran. Jika mereka sudah menghadiri misa sebanyak 200 kali dalam 3 tahun, mereka akan dibebaskan dari kewajiban ulangan agama. Harian Gazeta Wyborcza(susah lagi
