
26th January 2012
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
Perjuangan Bocah dari Nganjuk - 12 Orang Siap Mengadopsi
Quote:
Muhammad Aditya Firmansyah, (kanan) bocah berusia 5 tahun kini tinggal sebatang kara. Sunarti (semasa hidup), ibu kandung yang dirawatnya sejak tiga tahun lalu meninggal dunia, Selasa (24/1).
Masih ingat dengan Muhammad Aditya Firmansyah? Perjuangan bocah lima tahun asal Nganjuk dalam merawat ibu kandungnya telah berakhir, Selasa (24/1) lalu.Sunarti,42, sang ibu yang menderita kaki lumpuh telah meninggal dunia.�Ibu yang sabar ya,ibu yang ihklas,Adit sudah mengikhlaskan ibu�.Kalimat ini yang diucapkan Aditya saat menjenguk Sunarti, Senin (23/1).
�Kalimat itu keluar begitu saja,kan aneh jika diucapkan anak TK,�tutur Lilik Rusmaliandri, 36,relawan fungsional,UPT Pelayanan Sosial Asuhan Anak,Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur,di Nganjuk,kemarin. Adit dikenal masyarakat sejak April 2011.Saat itu, selama tiga tahun,Adit mengurus Sunarti,yang mengalami lumpuh kaki.
Sebagai anak yang terlahir dari pernikahan siri,Adit hanya hidup berdua dengan ibunya di rumah kontrakan jalan Wilis IIA Lingkungan Jarakan,Kelurahan Ganung Kidul, Kecamatan/ Kabupaten Nganjuk.Kisah Adit ini lantas didengar Pemkab Nganjuk. Pada bulan itu juga,Adit akhirnya diasuh oleh UPT Pelayanan Sosial Asuhan Anak,Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur,di Nganjuk.
Pada perkembangannya, Sunarti yang menjalani perawatan di RSUD Nganjuk mengalami kritis,Minggu (22/1).Dia meninggal dunia Selasa (24/1),dan dimakamkan di Jombang pada pukul 16.00 WIB.Selama masa kritis itu,Adit selalu mendampingi ibunya. �Kebetulan Minggu dan Senin itu kan libur,jadi saya biarkan di rumah sakit sampai jam 5 sore,�kata Lilik.
Menurut Lilik,sejak Jumat (20/1),Adit selalu susah jika diajak pergi ke rumah sakit usai sekolah.Adit selalu mengaku capai usai sekolah di TK Pertiwi yang jaraknya tidak jauh dari panti.�Kemungkinan dia tidak tega melihat ibunya diberi oksigen,�paparnya. Untungnya,Adit bisa dirayu untuk ke rumah sakit pada saat ibunya akan meninggal dunia.
Perempuan berusia 36 tahun ini mengaku sempat diajak bicara oleh Sunarti sebelum meninggal. �Dia bilang,tolong jaga Adit, yang paling dikhawatirkan hanya anaknya yang kecil itu,�jelasnya. Menurut Lilik,saat Suparti meninggal dunia,Adit sesak napas.Dia sepertinya tidak tega melihat Ali (kakak) menangis histeris.�Akhirnya saya bilang ke Ali,tolong tenang,biar adiknya tenang.Dan begitu melihat kakaknya tenang,Adit berhenti menangis dan minta melihat ibunya,�paparnya.
Siang itu juga,Adit,Ali dan Lilik naik mobil jenazah ke Jombang.Adit mengikuti pemakaman ibunya sembari terus minta digendong Lilik. �Mungkin karena dia tidak kenal keluarganya yang di Jombang,belum pernah bertemu sebelumnya, akhirnya minta gendong terus,�ucap Lilik.
Hingga pada pukul 17.00 usai ibunya dimakamkan,Adit meminta pulang ke panti.Lilik pun,menyampaikan kepada keluarga besar bahwa untuk sementara Adit masih akan di panti,di bawah pengawasan kakaknya Ali.�Keluarga besar mengerti dan setuju,dan kami kembali ke Nganjuk,�jelasnya.
Sesuai rencana,Adit akan terus diasuh oleh panti hingga berumur 16 tahun.Setelahnya, Adit akan diserahkan kepada Ali kakaknya,atau diserahkan kepada keluarga besar di Jombang.�Yang jelas kami akan asuh dahulu,nanti kedepannya biar Adit yang memutuskan,toh kakaknya juga masih sering mengunjungi,�paparnya.
Keindahan budi pekerti Adit ternyata menarik perhatian calon orang tua adopsi.Tidak kurang 12 orang sudah menyatakan ingin mengadopsi Adit.Padahal di panti tersebut ada sekitar 65 anak yang diasuh.�Karena ibunya telah menitipkan kepada kami,keluarga besarnya juga telah menyetujui, kami akan mengasuhnya,� paparnya
|
|