
8th November 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
Tenda Jamaah RI Overload
Quote:
Jamaah haji bermalam (mabit) di Mina, Arab Saudi, Senin (7/11) dini hari. Mabit di Mina merupakan wajib haji yang dilakukan pada 11, 12, 13 Zulhijah.
MEKKAH � Jamaah haji Indonesia harus rela tidur berhimpit- himpitan di dalam tenda yang disediakan muassasah.
Selain kecil dan tidak mencukupi untuk menampung ratusan ribu jamaah haji Indonesia, tenda di Mina juga tidak dilengkapi dengan fasilitas toilet yang memadai. �Ada jamaah dari Palu yang terpaksa tidur di lorong karena fasilitas tenda yang tidak mencukupi,� ungkap Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding saat meninjau jamaah haji Indonesia di Mina kemarin.
Karding menjelaskan, kondisi itu terjadi akibat tidak adanya penambahan kapasitas tenda yang dilakukan oleh muassasah Arab Saudi. Di sisi lain, mereka menetapkan tambahan kuota bagi jamaah haji Indonesia atau jamaah dari jalur mandiri.�Harusnya mereka berpikir,kalau dengan fasilitas seperti ini,mereka sanggup tidak menambah kuota haji untuk negara-negara lain, termasuk Indonesia?�tanyanya. Politikus PKB ini mengungkapkan, dari hasil pemantauannya di sekitar 15 tenda,kondisi jamaah sangat tidak nyaman.
Mereka harus berdesak-desakan agar bisa merebahkan diri. �Bayangkan saja, untuk satu kloter yang jumlahnya 300�400 orang, mereka hanya mendapatkan tiga tenda yang tidak seberapa luas,�ungkapnya. Selain kapasitas tenda yang tidak memadai, Karding juga menyoroti fasilitas toilet.Untuk bisa menggunakan toilet, seorang jamaah harus antre minimal satu jam. Belum lagi kondisi toilet yang sangat kotor.
Karding menyadari bahwa kondisi inibukansemataakibatketidakmampuan personel di lapangan. Namun, ada unsur keterlibatan kedaulatan asing, yakni Arab Saudi dalam menyediakan segala fasilitas tersebut.�Karena itu,kami akan terus mendorong pemerintah untuk melakukan negosiasi yang menguntungkan jamaah kita,�katanya. Secara politis, lanjut Karding, jamaah Indonesia memiliki nilai tawar yang cukup besar. Pasalnya, jamaah Indonesia merupakan terbesar secara kuantitas dibandingkan negara lain. �Masa untuk jamaah terbesar tidak ada suatu keistimewaan.
Anda bisa lihat sendiri, lokasi tenda kita selalu berada di pinggiran. Sekalikali kita harus mendapatkan giliran tenda dekat Jabal Rahma, sehingga jamaah bisa wukuf di sana. Hal-hal seperti ini yang harus dinegosiasikan ke depan,�katanya. Naib Amirulhaj Abdul Mu�ti mengatakan,pengaturan lokasi tenda di Mina merupakan otoritas kementerian haji Arab Saudi.
Termasuk jarak tenda Indonesia dengan tempat lempar jumrah yang cukup jauh.�Yang saya tahu, otoritas haji Arab Saudi sengaja menempatkan jamaah dengan jumlah sedikit di dekat jamarat. Harapannya, mereka cepat selesai dan bubar. Kalau jamaah dalam jumlah besar diletakkan dekat jamarat, berpotensi terjadi kekacauan akibat saling dorong, dan itu yang dihindari,�paparnya. Sementara itu, Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) Bahrul Hayat meminta jamaah haji Indonesia mewaspadai kondisi udara atau cuaca selama bermalam di Mina.
�Kita harapkan mudah-mudahan cuaca di Mina tetap bersahabat sehingga tidak ada hal yang di luar dugaan seperti hujan,�ujarnya.
|
|