
8th September 2011
|
 |
Ceriwis VIP
|
|
Join Date: Mar 2011
Posts: 15,788
Rep Power: 92
|
|
Bayi Korban Gempa tak Dapat Pelayanan Maksimal di RSUP Adam Malik
Quote:
Jakarta -
Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Ricard M. Lingga menyatakan rasa kesalnya terhadap manajemen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan, Rabu (7/9/2011) malam. Pasalnya rumah sakit tersebut dinilai tidak memberikan perawatan maksimal terhadap seorang bayi korban gempa asal Kabupaten Dairi, Sumut.
Kemarahan Lingga pecah karena tim medis RSUP Haji Adam Malik tak kunjung melakukan scaning terhadap bayi berusia tiga minggu tersebut hingga pukul 23.00 WIB. Padahal sang bayi telah masuk ke ruang perinatologi anak pada Rabu sore sekitar pukul 17.30 WIB, setelah menempuh perjalanan jauh dari Dairi.
"Sampai malam ini, pihak rumah sakit hanya memberikan infus pada bayi. Padahal bayi tersebut dibawa ke Medan untuk menjalani scaning karena kepalanya tertimpa puing bangunan rumahnya yang runtuh," kata Lingga.
Kalau alasannya alat scaning rusak, kata Lingga, pihak rumah sakit harusnya bisa bijak dengan merujuk ke rumah sakit lain.
"Ini tidak, hanya menginfus bayi saja. Kalau sekedar infus, di Sidikalang juga sudah dilakukan," kata Lingga di rumah sakit yang berada di Jl. Bungalow tersebut.
Sementara Humas RSUP Haji Adam Malik, Sairi, membantah tidak memberikan perawatan maksimal kepada sang bayi.
"Scaning akan dilakukan, namun sang bayi terlebih dahulu harus diperiksa. Tidak bisa asal scaning, karena usia bayi masih tiga minggu," kata Sairi.
Bayi berusia tiga minggu itu, masih belum memiliki nama, kecuali marga Nababan yang turun dari marga ayahnya. Dia diselamatkan warga sesaat setelah rumahnya di Desa Kaban Julu, Kecamatan Lae Parira, Dairi, runtuh akibat gempa 6,7 skala richter yang melanda Singkil, Aceh, Selasa (6/7/2011) dinihari. Dalam peristiwa ini, ibu bayi, Theresia Tionom Silaban (26) tewas akibat tertimpa puing rumah.
Sebelumnya, sang bayi sempat mendapat perawatan di RSUD Sidikalang, Kabupaten Dairi. Akibat luka memar pada kepalanya dinilai parah, sang bayi kemudian dibawa anggota DPRD Sumut Ricard M. Lingga ke Medan dengan harapan dapat ditangani secara lebih komprehensif. Ternyata malah tidak mendapat pelayanan yang maksimal. (rul/)
|
Source
|