Jakarta - Pengakuan Adang Daradjatun bahwa ia mendapat SMS dari istrinya Nunun Nurbaeti seharusnya dijadikan motivasi bagi KPK untuk menangkap Nunun. Karena, kasus Nunun ini sudah terlalu lama dan KPK terkesan lambat dalam menanganinya, padahal statusnya sudah menjadi buruan Interpol.
"Mengenai SMS seharusnya ini bisa dijadikan motivasi bagi KPK untuk menangkap Nunun. Di kasus ini saya melihat, KPK terkesan lambat dan tidak seserius menangani kasus Nazaruddin," ujar peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW), Tama S. Langkun, saat dihubungi detikcom, Minggu (4/9/2011).
Namun, Tama menolak bila kejadian ini dikatakan sebagai kekalahan KPK. Karena masih banyak indikator untuk menentukan apakah KPK berhasil atau tidak. Pihaknya malah mendorong kepada KPK untuk lebih proaktif dalam menangkap Nunun dan juga meminta kepada pimpinan KPK untuk melakukan evaluasi menyeluruh ke bawahannya.
"Yang jelas saya lihat penanganan kasus Nunun ini lambat. Saya tidak tahu pastinya namun yang jelas dalam kasus ini adalah masalah keseriusan. Kita juga mendorong pimpinan KPK untuk melihat turun ke bawah dan melakukan proses evaluasi agar publik yakin bahwa KPK masih serius," terangnya.
Sebelumnya, mantan Wakil Kepala Polri, Adang Daradjatun, mendapat ucapan selamat Idul Fitri dari istrinya, yang notabene adalah buronan KPK, Nunun Nurbaetie. Namun Adang masih enggan menjelaskan posisi Nunun saat ini.
Tak ada pesan lain yang disampaikan Nunun saat itu. Hanya saja, lanjut Adang, Nunun baru akan kembali ke Indonesia jika sudah sembuh dari penyakit 'lupa' nya. Nunun merupakan tersangka kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI Tahun 2004. Nama Nunun sudah masuk daftar buruan Interpol.
sumber