JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mafia kasusnya ramai dibicarakan pada Maret 2010, Gayus Halomoan Tambunan berangkat ke Singapura. Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu mengakui kepergiannya ke Singapura untuk melarikan diri. Dia membawa serta istrinya, Minala Anggraini dan anak-anaknya. Mengapa Gayus melarikan diri?
Gayus saat bersaksi di sidang terdakwa Haposan Hutagalung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (15/10/2019), mengatakan, ia kabur setelah membaca berita bahwa Andi Kosasih menyerahkan diri ke Bareskrim Polri. Saat itu, Andi datang ke Mabes Polri bersama pengacaranya, OC Kaligis.
Hal lain yang mendorongnya untuk melarikan diri, menurut Gayus, ada upaya lepas tangannya Haposan dan Lambertus Palang Ama terkait rekayasa proses hukum kasusnya. Dikatakan Gayus, saat kasusnya ramai dibicarakan, Haposan mengajaknya kumpul bersama Andi Kosasih dan Lambertus. Saat itu, Haposan memerintahkan agar semua tetap konsisten pada rekayasa awal jika diperiksa penyidik.
"Haposan bilang aman semua saya udah atur. Provos, Propam semua saya atur," kata Gayus.
Namun, Haposan meminta kepada Gayus dan Andi supaya tidak menyeretnya dan Lambertus jika ditetapkan tersangka. "Haposan bilang kalau saya kena siapa yang bela. Saya pikir dia mau cuci tangan," lontarnya.
"Saya baca berita Andi Kosasih tersangka. Loh, Haposan bilang semua aman," ucap dia. Kemudian, ia kabur ke Negeri Singa itu.
Sebelum kabur, Gayus sempat tiga kali bertemu dengan Denny Indrayana dan Mas Ahmad Santosa alias Ota dari Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. Saat itu, Gayus menjelaskan seputar praktik mafia kasusnya. Di Singapura, Gayus kembali bertemu dengan Satgas di Orchard Road. Ikut bertemu para penyidik Bareskrim Polri.
"Disitu saya dibujuk pulang. Mas Ahmad Santosa, Denny Indrayana, Iwan Bule (Wakil Direktur I Kamtranas Bareskrim Polri Brigjen Pol M Iriawan) semua bujuk saya," cerita Gayus.
Akhirnya, Gayus bersedia kembali ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
[spoiler=Sumber]http://m.kompas.com/news/read/data/2010.10.1