Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th September 2010
GadoGado's Avatar
GadoGado GadoGado is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Sep 2010
Posts: 13,165
Rep Power: 32
GadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyak
Default Pikun pada Orang Tua = Normal?

Berbagi Info.. Smile

seringkali kita menganggap:

pikun itu normal / biasa aja untuk orang-orang usia lanjut

tapi apakah benar itu normal?

----------

Mengenal Demensia pada Lanjut Usia


Lanjut Usia (Lansia) tidak identik dengan pikun, perlu diketahui bahwa pikun bukanlah hal yang normal pada proses penuaan. Lansia dapat hidup normal tanpa mengalami berbagai gangguan memori dan perubahan tingkah laku seperti yang dialami oleh Lansia dengan demensia. Sebagian besar orang mengira bahwa demensia adalah penyakit yang hanya diderita oleh para Lansia, kenyataannya demensia dapat diderita oleh siapa saja dari semua tingkat usia dan jenis kelamin (Harvey, R. J. et al. 2003). Tulisan ini akan berfokus pada demensia yang diderita oleh Lansia dan perawatan yang dapat dilakukan keluarga sebagai support system yang penting untuk penderita demensia.

Pada usia muda, demensia bisa terjadi secara mendadak jika cedera hebat, penyakit atau zat-zat racun (misalnya karbon monoksida) menyebabkan hancurnya sel-sel otak.

Tetapi demensia biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 60 tahun.
Namun demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) dan penurunan beberapa kemampuan belajar. Perubahan normal ini tidak mempengaruhi fungsi.

Pengertian & Penyebab Demensia

Demensia dapat di artikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat mempengaruhi aktifitas sehari-hari. Penderita demensia seringkali menunjukkan beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom) yang mengganggu (disruptive) ataupun tidak menganggu (non-disruptive)

gangguan kognitif adalah gangguan pada proses pikir, memori, perhatian dan persepsi

Sebagian besar peneliti dalam risetnya sepakat bahwa penyebab utama dari gejala demensia adalah penyakit Alzheimer, penyakit vascular (pembuluh darah, cth: stroke), demensia Lewy body, demensia frontotemporal dan sepuluh persen diantaranya disebabkan oleh penyakit lain.

Lima puluh sampai enam puluh persen penyebab demensia adalah penyakit Alzheimer. Alzhaimer adalah kondisi dimana sel syaraf di otak mati, sehingga membuat signal dari otak tidak dapat di transmisikan sebagaimana mestinya (Grayson, C. 2004). Penderita Alzheimer mengalami gangguan memori, kemampuan membuat keputusan dan juga penurunan proses berpikir.

Faktor Resiko Orang Lanjut Usia Terkena Demensia?

untuk demensia yang disebabkan alzheimer, faktor resiko:
genetik
alkohol
trauma
diabetes mellitus

untuk demensia yang disebabkan gangguan vaskular/pembuluh darah, faktor resiko:
hipertensi
gangguan jantung
diabetes mellitus
gangguan faktor pembekuan darah

Gejala Demensia

Demensia biasanya dimulai secara perlahan dan makin lama makin parah, sehingga keadaan ini pada mulanya tidak disadari

Terjadi penurunan dalam ingatan, kemampuan untuk mengingat waktu dan kemampuan untuk mengenali orang, tempat dan benda

Sering terjadi perubahan kepribadian.

Gejala awal biasanya adalah lupa akan peristiwa yang baru saja terjadi; tetapi bisa juga bermula sebagai depresi, ketakutan, kecemasan, penurunan emosi atau perubahan kepribadian lainnya.

Terjadi perubahan ringan dalam pola berbicara; penderita menggunakan kata-kata yang lebih sederhana, menggunakan kata-kata yang tidak tepat atau tidak mampu menemukan kata-kata yang tepat

Ketidakmampuan mengartikan tanda-tanda bisa menimbulkan kesulitan dalam mengemudikan kendaraan.
Pada akhirnya penderita tidak dapat menjalankan fungsi sosialnya.

Beberapa penderita bisa menyembunyikan kekurangan mereka dengan baik.
Mereka menghindari aktivitas yang rumit (misalnya membaca atau bekerja).
Penderita yang tidak berhasil merubah hidupnya bisa mengalami frustasi karena ketidakmampuannya melakukan tugas sehari-hari.
Penderita lupa untuk melakukan tugasnya yang penting atau salah dalam melakukan tugasnya.

--------------------------------------------------------------------------------

Bagaimana Peran KITA terhadap Orang Lansia yang Pikun (Demensia)?

Walaupun terdapat obat-obatan yang mungkin bisa membantu orang demensia, namun faktor KELUARGA atau orang-orang terdekat lah yang paling penting

Seluruh anggota keluargapun diharapkan aktif dalam membantu Lansia agar dapat seoptimal mungkin melakukan aktifitas sehari-harinya secara mandiri dengan aman

Walaupun mungkin lansia membutuhkan bantuan kita, namun bukan berarti kita harus melakukan semuanya untuknya. Kita juga harus membantu dia untuk mandiri kembali, untuk membantu rasa ketergantungannya. Rasa ketergantungan karena selalu dibantu akan semakin menurunkan fungsi fisik dan kognitif, sehingga tidak akan memperbaiki pikun nya (demensia)

Kesabaran adalah sebuah tuntutan dalam merawat anggota keluarga yang menderita demensia
mungkin mereka tidak akan pernah mengenal dan mengingat siapa kita, bahkan tidak ada ucapan terimakasih setelah apa yang kita lakukan untuk mereka
. Tanamkanlah dalam hati bahwa penderita demensia tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya, merekapun berusaha dengan keras untuk melawan gejala yang muncul akibat demensia

Jangan mengubah lingkungan, keadaan sekitarnya! lingkungan dalam rumah misalnya, karena lingkungan tersebut sudah familiar baginya

Tempatkan juga jam, kalender, radio: untuk membantu orientasi waktu lansia. Jelaskan padanya apabila ia bertanya ia ada dimana, dan siapakah orang-orang yang disekitarnya. Ini akan membantu orientasi tempat. Tempatkan cahaya terang untuk membantu lansia yang kurang dalam penglihatan

Memarahi atau menghukum penderita tidak akan membantu, bahkan akan memperburuk keadaan.

Tingkah Laku Lansia dengan Pikun (Demensia)

Pada suatu waktu Lansia dengan demensia dapat terbangun dari tidur malamnya dan panic karena tidak mengetahui berada dimana, berteriak-teriak dan sulit untuk ditenangkan. Mangatasi hal ini keluarga perlu membuat Lansia relaks dan aman, yakinkan bahwa mereka berada ditempat yang aman dan bersama dengan orang-orang yang menyayanginya, duduk bersama dalam jarak yang dekat, genggam tangan Lansia, tunjukkan sikap dewasa dan menenangkan. Berikan minuman hangat untuk menangkan dan bantu lansia untuk tidur kembali.

Lansia dengan demensia melakukan sesuatu yang kadang mereka sendiri tidak memahaminya. Tindakan tersebut dapat saja membahayakan bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Mereka dapat saja menyalakan kompor dan meninggalkannya begitu saja. Mereka juga merasa mampu mengemudikan kendaraan dan tersesat atau mungkin mengalami kecelakaan. Memakai pakaian yang tidak sesuai kondisi, atau menggunakan pakaian berlapis-lapis pada suhu yang panas. Seperti layaknya anak kecil terkadang Lansia dengan demensia bertanya sesuatu yang sama berulangkali walaupun sudah kita jawab, tapi terus saja pertanyaan yang sama disampaikan. Menciptkan lingkungan yang aman seperti tidak menaruh benda tajam sembarang tempat, menaruh kunci kendaraan ditempat yang tidak diketahui oleh Lansia, memberikan pengaman tambahan pada pintu dan jendela untuk menghindari Lansia kabur adalah hal yang dapat dilakukan keluarga yang merawat Lansia dengan demensia dirumahnya.

---------------------------------------------------------------------------

Trik Agar Tidak Cepat Pikun

Lupa dimana menaruh kunci atau benda penting lain? Jangan takut, itu belum tentu gejala menderita Alzheimer. Berikut ada kiat agar kita tidak cepat pikun atau pelupa.

1. Beri makan otak
Anda adalah yang Anda makan. Kalau banyak makan junk food, maka otak kita jadi sampah juga. Lemak dalam makanan berkadar lemak tinggi bisa berimbas buruk pada sinaps otak. Sinaps adalah bagian yang menghubungkan neuron otak dan penting untuk belajar serta mengingat. Untuk menyehatkan bagian ini, makan banyak-banyak ikan salmon, buah kiwi dan semua makanan yang mengandung asam lemak omega-3.

2. Lakukan olahraga
Olahraga bisa meningkatkan daya ingat, berpikir lebih jernih dan mengurangi risiko penyakit kognitif. Sebab olahraga akan mengurangi tekanan pada tubuh, memompa energi lebih banyak ke otak. Aktivitas ini juga memicu pelepasan bahan kimia yang menguatkan neuron. Cukup setengah saja setiap hari. Jangan lupa lakukan peregangan otot.

3. Olah otak
Mengisi TTS, main games memori, ternyata juga olah otak yang mencegah kepikunan. Aktivitas ini menstimulasi otak sehingga otak kita terlatih untuk mengingat-ingat selalu alias tidak malas berpikir. Semua itu membuat sistem otak kita selalu siap bekerja kapan saja, tidak mogok.

4. Trik memori
Agak mirip dengan yang di atas, kegiatan ini membiasakan kita mengingat-ingat dan mengontrol daya ingat. Membuat prediksi juga bisa membantu proses daya ingat. Latihan ini berguna sebab kadang saat kita punya suatu ide, kita lupa data-data lain yang bisa mendukung ide tersebut.

5. Istirahatkan
Walau otak kita genius, kalau dipakai terus juga akan lelah. Maka beri istirahat agar kelak bisa bekerja lebih baik lagi. Sebuah studi mengatakan, tidur 90 menit di siang hari bisa membantu kinerja otak.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:29 AM.


no new posts