Badung - Bali menargetkan bebas rabies pada tahun 2012. Upaya tersebut mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat dengan gelontoran banturan US$ 500 ribu yang diserahkan lewat Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO).
Bantuan tersebut diserahkan oleh Asisten Menlu AS untuk Bidang Laut, Lingkungan dan Urusan Ilmiah Internasional, Dr Kerri-Ann Jones di Desa Gulingan, Kabupaten Badung, Jumat (22/7/2011).
"Bantuan ini untuk mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan sebagai bagian dari kemitraan komprehensif yang kami kembangkan," kata Jones.
Rabies mulai menjadi wabah di Bali pada akhir 2008. Hingga kini 130 orang tewas. Bali pun menjadi kawasan Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies.
Pemerintah Provinsi Bali bertekad bebas rabies pada 2010 dengan melakukan vaksinasi massal pada 360 ribu ekor anjing. Vaksinasi massal kedua digelar pada bulan Mei-Juli 2011. Sebelumnya, Bali pernah melakukan eliminasi anjing liar yang diduga terjangkit rabies.
Bantuan dari Amerika Serikat tersebut, digunakan untuk mendukung vaksinasi pada anjing dan melatih petugas melakukan surveillance pada kasus rabies.
Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kementerian Kesehatan Rita Kusriastuti mengatakan masyarakat Bali telah mengubah pola penanganan rabies. Awalnya, masyarakat enggan anjingnya divaksinasi. Masyarakat hanya melakukan vaksinasi jika tergigit anjing. Kini, masyarakat Bali sukarela melakukan vaksinasi anjing dan mencuci bekas gigitan anjing selama 15 menit untuk pencegahan.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Bali Putu Sumantra menyatakan telah berhasil menurunkan daerah sebaran rabies dari 266 Desa menjadi hanya 44 desa. Pemkab Badung juga menggunakan dana sebesar Rp 9 miliar dari APBN untuk menuntaskan wabah rabies di Bali.
"Kita optimis berhasil bebas rabies pada 2012," katanya.
sumber
22nd July 2011
AS Kucurkan US$ 500 Ribu Bebaskan Bali dari Rabies
