Pekanbaru - Menteri Kehutanan RI, Zulkifli Hasan mengaku malu soal kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan asap sampai ke Malaysia. Apa lagi kebakaran lahan dan hutan ini sudah menjadi agenda rutin setiap musim kemarau di Riau.
"Kita kan malu dengan negera tetangga seperti Malaysia. Karena saban tahun tetangga kita itu selalu menerima kiriman asap dari Riau. Kita tentu malu seakan kita tidak bisa mengatasi masalah ini," kata Zulkifli kepada wartawan di ruangan VIP Lancang Kuning, Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Jumat (22/7/2011).
Menurut Zulkifli, kebakaran lahan dan hutan terjadi karena adanya pembukaan ladang pertanian masyarakat. Sistem pembukaan lahan dengan pola membakar ini, telah menimbulkan kabut asap tebal yang menyelimuti seluruh wilayah Riau.
"Tidak hanya di tempat kita saja soal asap ini, namun sudah menyeberang ke Malaysia. Dan negara tetangga ini selalu complain ke kita," terang Zulkifli.
Karena itu, 4 menteri yang terdiri dari Menko Kesra, Menteri Pertanian, Meneg LH dan Menhut perlu melakukan rapat koordinasi terkait masalah kebakaran lahan dan hutan.
Diharapkan rapat ini bisa mendapati solusi terbaik untuk mengatasi budaya masyarakat yang membuka ladang pertanian dengan cara membakar.
"Kita akan mencarikan solusinya buat masyarakat di Riau ini. Karena selama ini budaya membakar untuk membuka pertanian itu harus dicarikan solusinya," kata Zulkifli.
Zulkifli menegaskan sejuah ini pihak perusahaan yang bergerak dalam perkebunan sawit dan hutan tanaman industri tidak terdeteksi melakukan pembakaran. Jika diketahui ada perusahaan yang melakukan pembakaran lahan, maka pemerintah akan menindak tegas.
"Kalau perusahaan sejauh ini belum ada yang melakukan hal itu. Namun perusahaan lebih mudah pengawasannya dan selalu mengikuti peraturan yang ada. Yang menjadi persoalan sekarang ini, soal budaya masyarakat tempatan tadi," tandasnya.
sumber