FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Apa itu Miopia/Rabun?
Spoiler for Rabun:
Seseorang dengan miopia, atau rabun dapat melihat benda dekat dengan jelas, tetapi objek yang jauh terlihat kabur. Hal ini karena titik fokus dari gambar visual yang jatuh di depan retina bukan langsung di atasnya. Bola mata mungkin terlalu panjang dari depan ke belakang. ![]() ![]() Spoiler for Tips buat mata:
Faktor risiko Penyebab sebenarnya dari rabun tidak jelas diketahui. Namun, faktor genetik serta lingkungan memainkan peran dalam perkembangan rabun. Sebagai contoh, risiko seseorang terkena rabun adalah lebih tinggi jika salah satu atau kedua orang tua memiliki rabun sementara aktifitas dekat yang berlebihan seperti membaca dan menonton TV juga dapat berkontribusi untuk terkena rabun. Rabun biasanya terjadi pada usia anak-anak akan sekolah dan terus memburuk sampai mereka mencapai awal 20-an, setelah itu biasanya stabil. Gejala Gejala-gejala berikut mungkin hadir ketika seseorang memiliki miopia:
Koreksi rabun Karena tidak ada obat untuk rabun, kacamata atau lensa kontak adalah cara yang paling umum dari mengoreksi rabun. Mereka membantu untuk kembali fokus sinar cahaya ke retina. ![]() Ada juga prosedur operasi (misalnya LASIK) untuk meningkatkan atau memperbaiki rabun. Namun, prosedur operasi seperti LASIK hanya melayani untuk memperbaiki kesalahan bias dan hanya untuk orang dewasa. Mereka tidak memperlakukan bola mata rabun memanjang atau mengurangi resiko komplikasi yang terjadi akibat rabun parah. Oleh karena itu tidak dianjurkan untuk anak-anak untuk menjalani prosedur operasi bola mata mereka masih berkembang. Komplikasi dari myopia Semakin tinggi derajat rabun, semakin tinggi risiko komplikasi yang menyebabkan turunnya penglihatan dan kebutaan. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi:
Melawan rabun Bekerja yang dekat secara berlebihan dapat menyebabkan atau memperburuk rabun. Di Singapura, anak-anak cenderung untuk terlibat berjam-jam pada aktifitas yang dekat seperti membaca dan mengerjakan PR. Kegiatan waktu luang mereka seperti bermain game di perangkat genggam elektronik, blogging dan chatting online di komputer mengekspos mereka lebih jauh untuk risiko terkena rabun. Hal ini penting untuk tidak menghabiskan waktu yang berlebihan pada aktivitas jarak dekat. Anak-anak harus didorong untuk mengambil istirahat setelah 30 sampai 40 menit bekerja pada jarak dekat seperti membaca atau menulis. Mereka dapat melakukan ini dengan melihat obyek yang jauh keluar dari jendela. Seperti sekarang diketahui bahwa menghabiskan waktu pada kegiatan di luar ruangan dapat mengurangi risiko terkena rabun, karena itu anak-anak harus didorong untuk pergi ke luar rumah untuk beraktifitas. Memupuk kebiasaan perawatan mata sehat sejak dini karena kebiasaan ini dapat menghentikan berkembangnya rabun. sumber |
![]() |
|
|