FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Jakarta - Penanganan kebakaran dan bencana lainnya di rumah sakit berbeda dengan penanganan di tempat lain. Selain harus tetap menjaga ketenangan agar si pasien tidak panik, rumah sakit juga menyimpan benda-benda berbahaya (B3) yang mudah terkontaminasi.
"Perlu penanganan dan prosedur khusus dalam menangani kebakaran di rumah sakit," kata Direktur Utama RS Persahabatan dr.Priyanti Z Soepandi, saat memberikan sambutan Gladi Gabungan Pemadaman Kebakaran, di RS Persahabatan, Jl Cipinang Barat, Rawamangun, Rabu (20/7). Dalam sambutannya pula Priyanti tidak menampik bila rumah sakit yang dikelolanya zero accident. Oleh karena itu diperlukan kesigapan dan kesiapan karyawan dalam evakuasi bencana yang tiba-tiba saja melanda RS Persahabatan. "Rumah sakit tidak menjamin bebas dari bencana kebakaran, gempa bumi, atau bencana lainnya. Faktor bencana disebabkan teknologi, manusia, ataupun bangunan. Perlu manajeman handal dalam evakuasi," tuturnya. Di tempat sama, Kepala Seksi Operasional Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, Achmad Lamping menuturkan kewaspadaan serta kehati-hatian harus diutamakan dalam penanganan kebakaran atau bencana di rumah sakit. "Hal itu dilakukan agar dapat menghilangkan rasa cemas dan takut. Jangan sampai pasien kegaduhan dengan sirine petugas pemadam," katanya usai simulasi. Selain itu, penanganan benda-benda berbahaya (B3) yang ada di rumah sakit menjadi prioritas pihaknya selain mengevakuasi para pasien yang terjebak di tengah bencana. "Supaya benda-benda berbahaya itu tidak mengkontaminasi ke masyarakat dan menularkan dampak," kata Lamping. Dalam simulasi tadi diperagakan secara bersamaan petugas yang mengevakuasi pasien rumah sakit dan petugas yang berusahan menyelamatkan pasien yang berpotensi terkontaminasi benda-benda berbahaya. Pasien yang terjebak di gedung tinggi dievakuasi dengan menggunakan mobil sky lift (mobil tangga) untuk menjangkau korban yang terjebak di gedung tinggi. Sementara itu, sebanyak 9 orang petugas pemadam yang menggunakan baju Chemical Biology Radiation (CBR) terlihat membopong korban yang terkontaminasi benda-benda berbahaya. Simulasi sendiri dilakukan oleh gabungan petugas pemadam kebakaran dari seluruh DKI Jakarta. Sebanyak 11 unit kendaraan operasional pemadam kebakaran dibantu 60 personel diterjunkan dalam simulasi kali ini. sumber |
#2
|
||||
|
||||
![]()
ada juga rumah sakit yg tangga daruratnya anti api..
trus ada lebih dr 2 helipad. untuk evakuasi bencana di rumah skit trsbut.
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
semoga bisa diterapkan d keadaan yg real
![]() |
![]() |
|
|