Penutupan IHSG: Regional Picu Ambruknya Bursa

skillfulmen

Penutupan IHSG
Regional Picu Ambruknya Bursa

INILAH.COM, Jakarta - Virus ganas dari bursa regional Asia, tampaknya sulit ditangkis. IHSG pun terpaksa terpuruk di zona negatif. Koreksi saham BUMI pun menambah tekanan bursa lokal.

Pada perdagangan Rabu (27/1), IHSG ditutup melemah 13,861 poin (0,54%) ke level 2.564,554. Indeks saham unggulan LQ 45 juga melemah 3,248 poin (0,64%) ke level 500,587.

Di awal perdagangan, indeks dibuka menguat 0,43% ke level 2589. Namun, desakan bursa regional membuat IHSG tidak betah di zona hijau. Indeks akhirnya melemah, hingga pada sesi siang bertengger di angka 2.580 dan akhirnya ditutup di level 2.564.

Seorang pengamat pasar modal mengatakan, penguatan indeks di sesi pagi tidak dapat bertahan lama. IHSG berbalik arah melemah, mengikuti turunnya bursa regional Asia. �Investor asing mencatatkan net sell terhadap saham-saham unggulan,� katanya.

Keluarnya dana asing ini akan berlangsung hingga Maret-April, dimana diprediksi ada pembalikan data fundamental ekonomi AS. �Ini berarti, ketika pemulihan ekonomi AS dan Eropa berjalan, maka mereka akan kembali masuk ke emerging market, termasuk Indonesia,� ujarnya.

Kabar dari China, Jepang, dan AS, memberikan sentimen negatif bagi pelaku pasar. Seperti China yang akan menghentikan penyaluran kredit. �Kemudian peringkat Jepang yang tetap (AA) namun outlook perekonomiannya menurun, dan penolakan senat AS atas rencana pengurangan defisit anggaran," paparnya.

Hampir semua sektor melemah, kecuali sektor aneka industri yang terpantau masih mampu menguat. Sektor industri dasar memimpin pelemahan, disusul sektor tambang yang turun 1,2%, perkebunan dan finansial 0,5%, perdagangan dan infrastruktur 0,4%, manufaktur 0,35%, konsumsi dan properti 0,1%.

Pelemahan indeks juga dipicu tekanan jual investor asing, dimana transaksi beli tercatat Rp888 miliar, dengan transaksi jual Rp1,34 triliun. Asing membukuan penjualan sebesar Rp452 miliar. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia mencatatkan volume transaksi sebesar 3,480 miliar saham, senilai Rp 3,443 triliun dengan frekuensi 70357 kali. Sebanyak 49 saham naik, 116 saham turun dan 73 saham stagnan.

Saham PT Bumi Resources (BUMI) mendominasi pelemanan bursam dengan nilai transaksi 885 miliar, atau 25,7% total transaksi hari ini. Adapun BUMI ditutup turun Rp100 ke Rp2.475.

Beberapa emiten yang melemah antara lain PT Delta (DLTA) yang turun Rp500 ke Rp69.000, PT Indocement (INTP) yang terkoreksi Rp500 ke Rp12.800, PT Bukit Asam (PTBA) turun Rp450 ke Rp16.450, PT London Sumatra (LSIP) melemah Rp200 menjadi Rp8.400, PT Bayan (BYAN) melemah Rp100 ke Rp5.550, PT Semen Gresik (SMGR) turun Rp100 ke Rp 7.800, PT HM Sampoerna (HMSP) terkoreksi Rp100 ke Rp 13.600, PT Holcim (SMCB) turun Rp80 ke Rp1.570 dan PT Bank Central Asia (BBCA) turun Rp75 ke Rp4.725.
Sedangkan emiten-emiten yang menguat antara lain PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) yang naik Rp1050 ke Rp31.950, PT Matahari (LPPF) terangkat Rp525 ke Rp2.625, PT Astra International (ASII) menguat Rp500 ke Rp34.350, PT Gudang Garam (GGRM) naik Rp200 ke Rp23.500, PT BTPN naik Rp50 ke Rp5.300, PT Kalbe Farma (KLBF) naik Rp50 ke Rp 1.440, PT United Tractor (UNTR) naik Tp50 ke Rp16.750, dan PT International Nickel Indonesia (INCO) yang menguat Rp25 ke Rp3575.

Pelemahan IHSG didukung koreksi pada bursa Asia. Indeks Nikkei di Jepang turun 73,2 poin (0,71%) ke level 10.252,08, indeks Hang Seng melemah 76,3 poin (0,38%) ke 20.033,07 dan STI turun 25,18 poin (0,9%) menjadi 2.715,15, indeks Seoul melemah 11,86 poin (0,72%) ke level 1.625,48 dan indeks Komposit Shanghai melemah 32,79 poin (1,09%) ke level 2.986,61. [mdr]

Terkait:

Menu