FRAKTUR atau patah tulang bisa juga mengancam jiwa penderita. Sekitar 20 persen di antara risiko kematian akibat patah tulang itu disebabkan fat embolism syndrome (FES)/sindrom embolisme lemak.
FES merupakan komplikasi pada fraktur. Menurut dr Erwien Isparnadi SpOT, kondisi itu disebabkan terurainya butiran lemak sebesar 10 mikrometer pada sumsum tulang. Butiran lemak itu lalu masuk ke pembuluh dan ikut dalam sirkulasi darah. Kebanyakan FES terjadi pada tungkai kaki yang mengalami trauma. Sebab, produksi sumsum tulang di daerah tersebut sangat tinggi. ''Tulang dengan rongga terbesar adalah tungkai. Tak heran bila produksi sumsumnya juga tinggi. Padahal, sumsum tulang mengandung 90 persen lemak,'' jelasnya.
Staf medis fungsional ortopedi RSU Haji Surabaya itu menuturkan, yang paling rentan mengalami komplikasi fraktur tersebut adalah mereka yang berada di kisaran usia 20-30 tahun. Sebab, pada usia itu, produksi lemak di tulang meningkat. Biasanya, komplikasi tersebut terjadi dalam 72 jam setelah trauma.
Tandanya? Ada berbagai gejala klinis saat seseorang terkena komplikasi FES. Bila yang terserang paru, penderita akan merasa sesak napas dan tubuhnya membiru. Bila lemak tulang mengalir ke otak, gejala yang muncul adalah sakit kepala, delirium (setengah sadar), mengantuk, dan dapat berlanjut ke koma. Bila jantung yang terserang, jantung akan berdetak cepat dan tekanan darah menurun.
Bukan hanya paru, otak, dan jantung, gejala komplikasi FES juga bisa muncul di kulit. ''Yakni, multiple petechial hemorrhages. Gejalanya, terjadi bintik merah pada kulit dada, ketiak, dan mata. Selain itu, ada bintik merah pada bola mata,'' terang Erwien.
Dalam kasus berat, besar kemungkinan terjadi acute respiratory distress syndrome (ARDS), sindrom kelainan pernapasan akut. Kalau kasus tersebut terjadi, pasien bisa meninggal dalam hitungan menit. Sebab, butiran lemak yang ikut dalam sirkulasi darah sudah mencapai otak dan paru.
Saat diadakan pemeriksaan toraks (dada) dan laboratorium, FES juga memperlihatkan pertanda khas FES. Dalam hasil foto toraks, ada gambaran snow storm atau badai salju pada paru. Biasanya, foto paru menghasilkan warna hitam. Itu berarti ada udara di dalamnya.
''Pada penderita komplikasi FES, lemak tulang menyumbat gelembung paru sehingga tampak jelas warna keputihan pada hasil foto,'' jelas Erwien. Hasil laboratorium biasanya menunjukkan kadar hemoglobin menurun karena terkontaminasi lemak tulang. (ai/c12/soe)