FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Presiden AS Barack Obama dihadapkan pada putusan sulit terkait krisis utang negeri itu. Presiden Amerika Serikat Barack Obama melakukan pembahasan lanjutan dengan para pemimpin kongres seputar masalah krisis utang negeri itu. Juru bicara Obama, Dan Pfeiffer, mengatakan presiden tengah mendiskusikan beberapa opsi dalam diskusi tertutup dengan para pemimpin kongres. Pemerintah AS harus meningkatkan defisit anggaran mereka saat ini sebesar US$14,3 triliun atau sekitar Rp122.000 triliun per 2 Agustus dan membayar utang tersebut. Namun, sejauh ini pembicaraan antar partai politik belum mencapai kata sepakat meski Presiden Obama memperingatkan waktu bagi AS hampir habis. Partai Republik sejauh ini menolak usulan Obama untuk meningkatkan pajak bagi warga kaya Amerika untuk menambah anggaran. Para politisi Republik berargumen rencana ini hanya akan mematikan investasi dan pertumbuhan lapangan kerja. Selain itu, Partai Republik yang menguasai DPR menegaskan tidak akan meningkatkan batas defisit anggaran kecuali Partai Demokrat menyetujui pemotongan anggaran besar-besaran. Pemotongan anggaran Sementara itu, dalam pidato mingguannya, Presiden Obama mengimbau agar rakyat Amerika ikut berperan dalam mengatasi krisis ekonomi ini. "Kita semua bersama-sama menghadapi masalah ini," kata Obama. "Faktanya, kita tak bisa mengatasi defisit ekonomi tanpa adanya pemotongan anggaran," tambah Obama. Namun, lanjut Obama, defisit ekonomi juga tak akan terselesaikan tanpa kenaikan pajak bagi warga kaya Amerika. "Selain itu, defisit tak bisa diselesaikan tanpa menutup lubang-lubang yang memberi perusahaan-perusahaan besar keuntungan besar yang tak diperoleh rakyat kebanyakan," tambah Obama. Obama mengatakan tengah mempertimbangkan pemotongan anggaran namun dia menginginkan Partai Republik mempertimbangkan juga soal peningkatan pajak. Sebelumnya, lembaga pemeringkat Standard & Poor menurunkan standar kredit AS akibat semakin meningkatkan peluang gagal bayar pemerintah AS. Lembaga lainnya, Moody terlebih dulu memperingatkan akan memangkas standar kredit tripel A untuk Washington. sumber |
#2
|
||||
|
||||
![]()
kirain indonesia doank yang banyak utang...ga taunya paman sam negara denga utang terbanyak...dulu gw pernah baca artikel utang AS ampe lebih dari 20ribu trilyun..nomer 2 inggris dengan 15ribu trilyun..indonesia diurutan ke 31 utangnya kalah ga salah 1300trilyun..
![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
wah..
ada krisis juga ya di amerika,.. kirain kemaren doank pas krisis global.. |
#4
|
|||
|
|||
![]()
masih berlanjut krisis di amrik, kapan beresnya ni?
|
#5
|
||||
|
||||
![]()
semakin berat saja beban yg dipikul oleh obama
![]() |
#6
|
|||
|
|||
![]()
Itu lah akibat dari Negara yang sombong, sok kuat, maunya perang-perang dan perang, emang perang murah ? hahaha
![]() Biarin aja, nah saat ini kita Warga Indonesia, harus berhati2 terhadap amerika, musuh dalam slimut, tau2 entar Jajah kita semoga aja ga terjadi. amin ![]() |
#7
|
|||
|
|||
![]()
utang mulu haaagag
|
#8
|
|||
|
|||
![]()
hhmm...kasian obama
![]() |
![]() |
|
|