Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 4th September 2010
theghel's Avatar
theghel
Ceriwis Pro
 
Join Date: Jul 2010
Location: TM#45|PIC#043|
Posts: 2,510
Rep Power: 39
theghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Guru
Default Inilah Mengapa Gempa Tak Sampai Makan Korban

Gempa bumi berkekuatan 7,1 SR di Selanda Baru Sabtu pagi tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya dua warga yang terluka. Situasi ini sangat berbeda dengan gempa di Haiti Januari lalu. Berkekuatan 7 SR, bencana di negara Amerika Tengah itu justru menewaskan 230.000 jiwa.

Dua peristiwa yang serupa namun dengan dampak yang sangat kontras itu disebabkan sejumlah faktor, diantaranya pengalaman dan kualitas bangunan yang bagus.

"Perbedaan utama adalah Selandia Baru punya banyak pengalaman menghadapi gempa. Selain itu, negara ini memiliki tata konstruksi yang bagus untuk menjamin bahwa bangunan-bangunan yang dihuni warga memang layak menghadapi gempa yang kuat," kata Paul caruso, pakar geofisika dari Badan Survei Geologi AS, yang dikutip di laman MSNBC dan Stuff.

Situasi berbeda dihadapi Haiti. Salah satu negara termiskin di dunia itu hanya memiliki sedikit bangunan yang layak huni. Selebihnya, penduduk tinggal di bangunan yang gampang rubuh saat terjadi guncangan.

Selain itu, faktor krusial lain yang mempengaruhi perbedaan dampak antara gempa di Haiti dan di Selandia Baru adalah waktu kejadian. Gempa di Haiti terjadi sore hari, pada pukul 16.53, atau saat banyak orang beraktivitas di penjuru Ibukota Port-au-Prince.

Di Selandia Baru, gempa terjadi pada pukul 4.36, atau saat sebagian besar penduduk di Kota Christchurch dan sekitarnya masih beristirahat di dalam bangunan.
Menurut Caruso, risiko terbesar justru menimpa mereka yang tengah berada di luar bangunan, terutama di kawasan perkotaan. Bila berada di antara bangunan-bangunan bertingkat, mereka lebih rentan terkena reruntuhan bangunan.

Bagi Caruso, mereka yang berada di dalam bangunan justru lebih aman. Namun dengan syarat, bangunan itu memang didesain untuk menghadapi gempa dan penghuninya juga melakukan penyelamatan darurat, seperti berlindung di kolong meja.

sumber:http://dunia.vivanews.com/news/read/...i-makan-korban

  #2  
Old 9th September 2010
ceriwis's Avatar
ceriwis
Ceriwiser
 
Join Date: May 2010
Location: wherever u want :p
Posts: 547
Rep Power: 18
ceriwis tau seluk beluk forumceriwis tau seluk beluk forumceriwis tau seluk beluk forumceriwis tau seluk beluk forumceriwis tau seluk beluk forumceriwis tau seluk beluk forumceriwis tau seluk beluk forum
Default

hmm.. jadi alasannya ketika mereka keluar rumah, baru gempa.. syukurlah kalo begitu ya, ga ada korban
  #3  
Old 9th September 2010
gendutbau
Newborn
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 1
Rep Power: 0
gendutbau mempunyai hidup yang Normal
Default

ohhh gtu yah ternyata......
  #4  
Old 10th September 2010
IndraEMC's Avatar
IndraEMC
Newbie
 
Join Date: May 2010
Posts: 10
Rep Power: 0
IndraEMC mempunyai hidup yang Normal
Default

Sebenarnya GEMPA memang tidak bisa melukai manusia.... apalagi sampai membunuh.

yang membunuh itu kan:


1. Reruntuhan bangunan

2. Longsor
3. Aftermath setelah gempar (seperti Tsunami maupun kebakaran hutan)

gempanya doang gak bisa bunuh orang, coba aja ada gempa 10 SR di tanah lapang yang luas dan datar, elu biar "Joget-joget 10 SR" selama 1 jam juga gak bakalan mati koq


Last edited by Indra EMC; 10th September 2010 at 05:25 PM. Reason: Longsor bukan Longsong
  #5  
Old 10th September 2010
Poizzjogja's Avatar
Poizzjogja
Member Aktif
 
Join Date: Sep 2010
Location: Depan Monitor
Posts: 203
Rep Power: 0
Poizzjogja sebentar lagi akan terkenalPoizzjogja sebentar lagi akan terkenal
Default

Ternyata pengalaman ya ndan
Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts