PT Pertamina (Persero) telah menjalankan kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga yang merupakan program pemerintah. Namun, hingga kini, harga BB< seragam itu baru berlaku di 10 wilayah, yang masih jauh di bawah target tahun ini sebanyak 54 wilayah.
Senior Vice President Fuel Marketing Distribution Gigih Wahyu Hari Irianto mengatakan, salah satu kendala dalam menjalankan kebijakan itu adalah minimnya infrastruktur di beberapa daerah. Misalnya di Papua dan Krayan, Kalimantan Timur, yang berbatasan dengan Malaysia. Untuk menyalurkan BBM di dua wilayah tersebut perlu pesawat terbang khusus.
Di satu sisi, infrastruktur di daerah tersebut juga belum memadai untuk mendaratkan pesawat bermuatan BBM. ''Yang penting dalam program satu harga ini infrastrukturnya, supaya menunjang pengiriman produk kami ke sana,'' kata dia di Jakarta, Selasa (4/4).
Karena keterbatasan infrastruktur, Pertamina juga harus mengeluarkan dana sekitar Rp 800 miliar per tahun untuk mengirimkan BBM ke dua kawasan itu menggunakan pesawat terbang khusus. Sementara biaya distribusi untuk target 54 wilayah menjadi BBM satu harga pada tahun ini mencapai Rp 5 triliun per tahun.
Baca Selengkapnya ==> BBM Satu Harga