PT Pertamina (Persero) menolak memberikan hak kelola 39 persen ke Total dan Inpex serta melepaskan kewenangan operator Blok Mahakam. Hal ini menanggapi pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan yang akan membuka peluang negosiasi dengan Pertamina terkait porsi hak kelola untuk Total dan Inpex di Blok Mahakam.
Menurut Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, kewenangan siapa yang menjadi operator di Blok Mahakam tidak perlu dibahas lagi. Apalagi pemerintah sudah memberikan kewenangan pengelolaan Blok Mahakam kepada Pertamina setelah kontrak berakhir di 2017. ”Tentunya Pertamina yang akan menjadi operator," kata Syamsu kepada Katadata, Senin (13/3).
Selain itu, Syamsu mengatakan sampai saat ini Pertamina belum memiliki rencana untuk berbagi operator dengan Total di Blok Mahakam. Pertamina akan menjadi operator tunggal dalam pengelolaan blok migas di Kalimantan Timur ini, pada kontrak baru mulai tahun depan.
Pertamina juga tidak mau memberikan hak kelola sebesar 39 persen kepada Total dan Inpex Corporation. Menurut Syamsu kedua kontraktor tersebut hanya mendapat hak kelola maksimal 30 persen. "Untuk share down secara business to business, besarnya masih seperti skenario awal," ujar dia.
Baca Selengkapnya ==> Blok Mahakam