FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Pernah lihat cincin mood yang terbuat dari batu dan bisa berubah warnanya sesuai dengan mood saat itu? Cincin yang populer beberapa tahun silam itu kini direkomendasikan agar dipakai para dokter. Mood dokter perlu diketahui agar tidak terjadi kesalahan penulisan resep pada pasien. Pakar menyebut kesalahan penulisan resep pasien ternyata berawal dari mood dokter itu sendiri yang sedang kurang baik. Dokter yang moodnya buruk atau stres cenderung memberi resep obat yang salah. "Berdasarkan survei yang kami lakukan, banyak dokter yang salah menulis resep karena moodnya sedang tidak bagus. Dengan memakai cincin mood itu, mungkin pasien bisa tahu mood dokter saat itu atau dokter sendiri menyadari mood-nya sendiri dan bisa mengantisipasi agar tidak salah menulis resep," kata Prof Talma Kushnir, dari Ben-Gurion University of the Negev (BGU) Faculty of Health Sciences seperti dilansir Eurekalert, Kamis (14/1/2010). Profesor Kushnir dan rekannya melakukan studi terhadap 188 dokter dan menganalisis tipe mood-nya saat menangani pasien. Para dokter yang menjadi partisipan diberi beberapa pertanyaan dan diminta untuk memberi ranking (urutan) pada beberapa kriteria berikut : 1. Lamanya waktu berbicara dengan pasien 2. Jenis obat-obatan yang diresepkan 3. Melakukan tes laboratorium 4. Melakukan tes diagnosa 5. Mengirim pasien ke spesialis Dari hasil survei diketahui bahwa ketika seorang dokter sedang memiliki mood baik atau positif, ia lebih banyak memilih untuk menghabiskan waktu berbicara dengan pasien dan tidak buru-buru menuliskan resep obat, menyuruhnya tes atau mengirimnya ke dokter spesialis. "Sebaliknya jika mood-nya sedang buruk, ia cenderung sedikit bicara dan cepat-cepat membuat resep obat. Hal ini bisa menurunkan kualitas penanganan pasien dan meningkatkan ongkos berobat jika terjadi kesalahan pengobatan," kata Prof Kushnir. Tapi dengan cincin pendeteksi mood, baik pasien maupun dokter bisa tahu apakah resep yang diberikan kemungkinannya benar atau salah dan bisa lebih hati-hati lagi menulis resep. Cara kerja cincin mood sebenarnya berasal dari kristal cair yang akan bereaksi seiring dengan suhu tubuh yang meningkat atau menurun. Warna yang muncul ke permukaan cincin merupakan interpretasi dari mood seseorang. Biru: tenang, rileks, nyaman Hijau: biasa (normal) Kuning/Jingga: bersemangat, senang, bahagia Coklat/abu-abu: tegang, gelisah, stres Hitam/biru tua: kedinginan sumber |
![]() |
|
|