Badan antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), turut membantu pengungkapan kasus dugaan suap atas mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, oleh Rolls-Royce. Praktik suap produsen mesin dan otomotif asal Inggris tersebut di Indonesia selama lebih tiga dekade terakhir, ternyata juga terjadi pada proyek listrik melibatkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Dalam dokumen fakta yang diperbarui dan diunggah SFO dalam situs resminya, Selasa (17/1) pekan lalu, mengungkapkan adanya praktik suap oleh pegawai Rolls-Royce untuk memenangkan tender proyek PLN. Praktik itu melibatkan seorang perantara, yang disebut sebagai Perantara 7, dan petinggi PLN.
Pada tahun 1990-an, Rolls-Royce menjual dua set paket generator kepada PLN untuk pembangkit listrik di Tanjung Batu, Samarinda. Kemudian, pada tahun 2000, Rolls-Royce memenangkan kontrak perawatan generator selama tujuh tahun untuk proyek tersebut.
Baca Selengkapnya ==> Suap Rolls Royce