FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
||||
|
||||
![]() Jahe, Si Hangat yang Menyehatkan Quote:
![]() Pada mulanya jahe ditanam petani hanya sebagai tanaman selingan, dengan jumlah tanaman terbatas dan tanpa pemeliharaan yang memadai. Kemudian bersamaan dengan munculnya kecenderungan kembali kea lam (back to nature), terutama dalam bidang kesehatan dan pengobatan, maka jahe pun banyak dilirik dan dibudidayakan secara komersial. Selain memiliki nilai medis, yaitu sebagai bahan obat-obatan dari ekstrak tumbuhan (fitofarmaka) dan jamu, jahe pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik, bumbu, rempah, manisan, acar, permen dan minuman penyegar. Untuk seluruh dunia, laju konsumsi jahe meningkat sekitar 7 persen per tahun. Jumlah permintaan dunia mencapai 30.000 ton per tahun, dengan Negara pengimpor terbesar Inggris, Amerika Serikat, dan Saudi Arabia. Negara pengekspor terbesar meliputi India, Nigeria, Jamaica, Sierra Leon dan Mauritus. Indonesia baru memasok sekitar 10 persen dari kebutuhan tersebut. Padahal harga di pasar ekspor cukup menggiurkan, pada awal Desember tahun 2000 mencapai 300 USD per ton (melebihi Rp.2,7 juta per ton). Harga jahe di pasar dalam negeri Desember 2010 yang lalu mencapai Rp 10.000 - Rp 12.000 per kilogram. Hal itu karena menjamurnya usaha jamu herbal. Tak heran jika budidaya jahe yang semula terkonsentrasi di Salatiga, Magelang, Wonosobo, Semarang, an Gunung Kidul, kini menyebar ke berbagai daerah, baik di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Bengkulu, Lampung, Sumatera Utara, Bali dan sebagainya. Nilai ekonomi jahe makin meningkat, bersamaan dengan ditemukan senyawa kimia yang dikandungnya. Selain mengandung resin, serat dan tepung kanji, jahe juga mengandung berbagai minyak atsiri seperti acetates, caprylate, chavicol, cineol, citral, dborneol, d-camphene, d-phellandrene, geraniol, linalool, n-nonylaldehide, dan zingiberene, serta senyawa keton seperti gingerol dan zingeron. Sejenis atau perpaduan beberapa senyawa tersebut memiliki khasiat untuk pengobatan penyakit tertentu, seperti campuran antara cineol, d-borneol, d-camphene, d-phellandrene, gingerol dan zingeron, dikenal sebagai minyak jahe, merupakan obat luar untuk mengatasi sakit gigi, masuk angin dan sebagai obat gosok. Empat senyawa pertama menimbulkan efek wangi khas, sedangkan dua senyawa berikutnya berefek panas, pedas atau menggigit. Khasiat jahe sebagai tanaman obat, antara lain tercatat dalam buku Indische Geneeskrachtige Planten, yang ditulis oleh Kloppenburg-Vesteegh, yang diterbitkan tahun 1933. Dalam perkembangan selanjutnya juga diungkapkan oleh buku-buku lainnya, termasuk dalam buku Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia, yang ditulis oleh Prof. Hembing Wijayakusuma (pakar pengobatan tradisional/tanaman obat), yang diterbitkan tahun 1993. Dalam berbagai kepustakaan dan juga berdasarkan pengalaman masyarakat, rerungkap bahwa jahe berkhasiat menambah nafsu makan, memperbaiki pencernaan dan mengamankan lambung, penyebabnya minyak atsiri mampu merangsang selaput lendir perut besar dan usus. Khasiat jahe lainnya ialah untuk obat reumatik. Hal itu telah dibuktikan oleh Dr.Lars Lindmark, Med.Sc, Direktur Riset dan Pengembangan Eurovita, Denmark. Terlebih dahulu melakukan seleksi terhadap 100 jenis jahe-jahean dari berbagai Negara. Kemudian diperoleh bahan paling efektif untuk mengatasi reumatik tanpa efek samping, yaitu kombinasi jahe dengan lengkuas. Masih ada sederetan khasiat jahe lainnya ialah mengatasi flu, mencegah malaria, menentralkan racun, mengobati luka, menyembuhkan eksim, mengobati syaraf muka yang sakit, mengatasi masuk angin (pilek-panas-dingin-batuk), dan sebagainya. Mekanisme pengobatannya ada yang hanya jahe, ada juga yang dicampur dengan bahan lain. Sebagai contoh, untuk mengatasi reumatik, terlebih dahulu rimpang jahe dipanaskan di atas api atau bara, kemudian ditumbuk. Selanjutnya jahe ditempelkan pada bagia tubuh yang terkena reumatik. Untuk mengatasi flu (influenza) meliputi campuran jahe (sekitar 10 gr) dengan lempuyang (25 gr), cabe (25 gr), kunyit (5 gr), lengkuas (5 gr) dan gula aren (secukupnya). Cara membuatnya, bahan dicampur dan ditumbuk sampai halus (bisa dengan blender), direbus dengan setengah liter air, biarkan hanya seperempat liter. Dosisnya minum tiga kali dalam sehari. Jahe memiliki beragam manfaat dan khasiat, apalagi jika eksplorasi terhadap nilai tambahnya terus dilakukan, antara lain melalui analisa kimia lebih lanjut dengan teknik pemisahan zat chromatography. Langkah berikutnya ialah melakukan penelitian medis, menyangkut khasiat jahe sebagai obat, sehingga ditemukan kesimpulan dan bukti medis, bahwa senyawa tertentu yang dikandung jahe dapat mengatasi penyakit tertentu. Diversifikasi pengolahan jahe perlu terus dilakukan, tidak hanya sebatas jahe segar, jahe kering, bubuk jahe, minyak jahe atau oleoresin jahe. Beragam inovasi pemanfaatan jahe melalui pencampuran dengan bahan lain, seperti bandrek, wedang jahe, sebat, teh jahe, kopi jahe, jahe ginseng, susu telor madu jahe, dan sebagainya juga perlu terus diupayakan. Pada akhirnya “penciptaan” nilai tambah tersebut, selain diharapkan dapat meningkat taraf kesehatan masyarakat, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mulai dari petani produsen jahe, tukang jamu gendong, pengrajin olahan jahe, pekerja industri obat berbahan baku jahe, serta meningkatkan perolehan devisa negara.(sumber)
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌
Last edited by vals; 11th June 2011 at 04:20 PM. |
#2
|
||||
|
||||
![]()
ini dia fav ane kalo lg dingin2 masuk angin enaknya minum ginian dijamin lgsg tokcer
![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
hahaha, si dude herlino aja jadi bintang iklan sari jahe cuurr itikitikitik
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
apalagi klo campur susu ndan,lebih mantaaab..
![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]()
biasa ke angkringan ya ndan...
![]()
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌
|
![]() |
|
|