Berbisnis tempat makan terkadang gampang-gampang susah. Tidak semua orang menyukai masakan yang kita buat. Apalagi kalau yang datang dari hari ke hari semakin sepi. Kalau sudah begini, ancaman kebangkrutan tinggal menunggu waktu saja.
Ya, para pebinis memang sangat menakuti kata “bangkrut”. Mereka tidak ingin usahanya berhenti begitu saja dan semua yang dilakukan berakhir sia-sia. Tak terkecuali pemilik rumah makan. Tak sedikit dari mereka yang rela ‘menyewa’ jin untuk melariskan dagangannya.
Warung makan yang memiliki jin untuk melariskan dagangan memiliki perbedaan dengan warung yang benar-benar ramai dikunjungi karena masakannya yang lezat. Dan berikut ini merupakan tanda-tanda tempat makan yang memakai jin penglaris.
1. Ada satu ruangan dimana orang lain tidak boleh memasukinya. Konon, di ruangan tersebut terdapat nenek-nenek yang memasukkan kakinya ke dalam kuah supaya lebih enak disantap pengunjung.
2. Panci hanya boleh dibuka pemiliknya saja dan pembeli dilarang mengambil kuah sendiri atau melihat isinya.
3. Tempat cuci piringnya terpisah jauh dan pengunjung tidak mengetahui aktifitas mencucinya.
4. Panci atau wajan yang digunakan tidak dibeli di toko. Melainkan di tempat pesugihan agar rasa dari masakan yang dibuat terasa enak.
5. Jika makanannya dibawa pulang, rasanya berbeda jauh ketika dimakan di tempat. Apalagi kalau kita membaca doa terlebih dahulu, rasa masakannya tidak seenak ketika dinikmati di warung.
Well, tidak semua tempat makan bersekutu dengan jin atau setan. Masih banyak di luar sana orang yang lebih mementingkan kejujuran di atas keuntungan.