Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (3/4) diprediksi menguat. Pasar berekspektasi positif atas stimulus yang bakal digulirkan ECB dan BoJ. Potensi penguatan rupiah hari ini terutama ditopang oleh ekspektasi kebijakan dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan (BoJ) yang kemungkinan akan menambah stimulus untuk menopang perekonomian. Karena itu, diharapkan bisa memicu kenaikan permintaan ekspor dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Kondisi ini juga diharapkan bisa memperbaiki defisit neraca perdagangan Indonesia. Karena itu, rupiah cenderung menguat dalam kisaran 9.770 hingga 9.720 per dolar AS. Stimulus itu memicu banjirnya likuiditas yang diharapkan bisa mengalir juga ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Secara fundamental ekonomi, posisi Indonesia saat ini lebih menarik dibandingkan India sebagai negara tujuan investasi.
Dengan penambahan stimulus, rupiah akan menguat. BoJ baru memulai stimulus sehingga kontras dengan The Fed yang stimulusnya akan segera berakhir. Jadi, diharapkan arus capital inflow bertambah sehingga menopang penguatan rupiah.
Sementara itu, sentimen Siprus agak mereda setelah arus keluar modal dari perbankan Siprus ternyata tidak sebesar yang ditakutkan sebelumnya. Hanya saja, euro memang mendapat tekanan negatif tambahan dari Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi yang masih mensinyalkan peluang pemangkasan suku bunga.
Sedangkan Italia masih mengalami kebuntuan politik sehingga sulit diharapkan adanya koalisi. Hanya saja, pada saat yang sama, sepekulasi memburuknya situasi Italia juga masih dibingungkan oleh penyediaan likuiditas darurat dari ECB berupa Outright Monetary Transactions (OMT). Karena itu, investor belum berspekulasi atas kekacauan Italia.
Karena itu, jika tidak ada perkembangan terbaru dari Siprus dan masalah kebuntuan politik di Italia, rupiah masih punya topangan untuk menguat sebagai mata uang yang berimbal hasil tinggi. Meski menguat, rupiah akan cenderung datar. Secara umum pasar masih menanti hasil keputusan sebenarnya dari ECB dan BoJ.
Selain itu, pasar juga masih menunggu data non-farm payrolls AS pada Jumat (5/4). Data ini akan berpengeruh signifikan pada pergerakan dolar AS terhadap nilai rupiah. Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (2/3) ditutup menguat tipis 1 poin (0,01%) ke 9.736-9.738