Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 23rd April 2016
MakanKodokz's Avatar
MakanKodokz MakanKodokz is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 355
Rep Power: 10
MakanKodokz mempunyai hidup yang Normal
Default Kenapa Tanda Baca Itu Ada ? Bagaimana Sejarahnya ?









urple;">

Di abad ke-3 sebelum Masehi, Iskandariah, kota di Mesir yang dibangun orang Yunani kuno, seorang pustakawan bernama Aristophanes sudah merasa saatnya berbuat. Ia adalah kepala staf perpustakaan kota yang sangat terkenal, yang memiliki koleksi ratusan ribu gulungan tulisan, yang sangat makan waktu untuk dibaca.





Menghubungkan titik-titik



Terobosan Aristophanes adalah untuk menyarankan bahwa pembaca bisa memberi catatan pada dokumen mereka, menghentikan aliran teks yang tak berkesudahan dengan titik-titik di bagian tengah (·), bawah (.) atau atas (·) dari setiap baris. Bdrmacam titik terhubung dengan jeda pada kalimat yang pendek, menengah, dan makin panjang, dan pembaca bisa menyisipkan penanda dari apa yang disebut koma, titik dua, dan titik. Ini bukan tanda baca seperti yang kita kenal - Aristophanes memperlakukan tanda bacanya lebih untuk menunjukkan jeda sederhana dan bukan penanda tata bahasa - tapi benih awal telah ditanam.



Seiring penyebarannya di Eropa, agama Kristen mendaya-gunakan penulisan, dan menghidupkan tanda baca. Di abad ke enam, para penulis Kristen mulai memberi tanda baca pada karya-karya mereka sendiri jauh sebelum pembaca membacanya, untuk melindungi makna aslinya. Kemudian, pada abad ke-7, Isidore of Seville (awalnya seorang uskup agung dan kemudian dibeatifikasi menjadi seorang suci, meskipun sayangnya bukan untuk apa yang diperbuatnya untuk tanda baca) menjelaskan versi terbaru dari sistem Aristophanes -ia menata ulang sistem titik-titik berdasarkan ketinggian letaknya untuk menunjukkan jeda baca yang singkat (.), menengah (·) dan panjang (·).



Lebih dari itu, untuk pertama kalinya secara eksplisit Isidore menghubungkan langsung tanda baca dengan makna. Tanda subdistinctio atau titik rendah (.) yang sudah dikristenkan itu tidak lagi cuma menandai jeda sederhana tapi agak merupakan tanda dari koma berdasar ketentuan gramatika; sedangkan titik tinggi, ordistinctio finalis (·), menandai akhir kalimat. Spasi di antara kata-kata muncul segera setelah ini, sebagai penemuan biarawan Irlandia dan Skotlandia yang bosan dan capek dengan keharusan memisah-misahkan kata-kata Latin yang asing. Dan menjelang akhir abad ke-8, di negara Jerman yang baru lahir, raja terkenal, Charlemagne alias Karl (Charles) Yang Agung memerintahkan seorang biarawan bernama Alcuin untuk merancang alfabet terpadu dari huruf-huruf yang, kemudian kita kenal sekarang sebagai huruf kecil. Tulis menulis sudah beranjak dewasa, dan tanda baca adalah bagian tak terpisahkan dari itu.



Memotong-motong tanda



Sesudah titik-titik kecil Aristophanes menjadi hal biasa, penulis mulai memperluas cakupannya. Ada yang meminjam tanda dari notasi musik, terinspirasi oleh nyanyian zaman Gregoria untuk membuat tanda baru seperti punctus versus(dering abad pertengahan untuk titik koma digunakan untuk akhiri kalimat) danelevatus punctus (tanda dalam posisi terbalik ';' yang berkembang menjadi titik koma modern) yang berimplikasi pada perubahan nada serta makna gramatikal. Tanda baru lainnya, leluhur dari tanda tanya disebut punctusinterrogativus, digunakan untuk menekankan pertanyaan sekaligus menandai naiknya nada (Tanda seru baru muncul kemudian, di abad ke-15.)



Tetapi di sisi lain, ini mengakibatkan tiga titik Aristophanes yang pertama kali melahirkan tanda baca, jadi tersingkir. Simbol-simbol yang lebih spesifik terus diciptakan.



Perbedaan antara titik rendah, sedang dan tinggi jadi tidak jelas, dan akhirnya yang tersisa adalah titik sederhana yang bisa ditempatkan di mana saja pada suatu kalimat untuk menunjukkan jeda - campuran adonan dari koma, titik koma dan titik. Si titik yang rendah hati itu makin mendapat tekanan lagi ketika abad ke-12 penulis Italia bernama Boncompagno da Signa mengusulkan sistem tanda baca yang sama sekali baru yang terdiri dari hanya dua tanda: garis miring (/) berarti jeda, sedangkan tanda datar (-) menghentikan kalimat.



Tapi nasib lambang-lambang bikinan da Signa ternyata suram - apakah menjadi atau tidak menjadi nenek moyang tanda garis datar seperti yang mengurung kalimat ini - tetapi garis miring atau virgula suspensiva, adalah sebuah sukses besar. Tanda garis miring itu kompak dan tampak beda, dan segera menyingkirkan sistem Aristophanes terakhir yang memiliki fungsi umum koma atau jeda.



Inilah yang kemudian menjadi bentuk tanda baca pada puncak Renaisans: perpaduan antara titik Yunani kuno; titik dua, tanda tanya, dan tanda lainnya yang berasal dari simbol abad pertengahan; dan sejumlah pendatang baru seperti garis miring dan garis datar.



Sekarang ini para penulis cukup nyaman dengan ketentuan tanda baca yang ada. Sungguh mujur, karena ketika percetakan mulai tiba di pertengahan 1450-an, dengan penerbitan Alkitab 42 baris oleh Johannes Gutenberg, tanda baca, di luar dugaan, mendadak mandek.



Dalam 50 tahun, sebagian besar simbol yang kita gunakan saat ini yang dicetak dengan dengan timah cor, tidak pernah berubah lagi: garis miring dari Boncompagno da Signa turun derajatnya lalu menjadi koma modern, mewarisi nama Yunani lama seperti sebelumnya; titik koma dan tanda seru bergabung dengan titik dua dan tanda tanya; dan titik-titik Aristophanes mendapatkan kedudukan terakhir sebagai titik. Setelah itu evolusi tanda baca berhenti mati, dihadang oleh standarisasi yang diberlakukan oleh percetakan





Baru sekarang, dengan komputer yang menyebar jauh lebih luas ketimbang mesin cetak, tanda baca kembali menunjukkan tanda-tanda kehidupan.



Para penulis abad ke-15 mungkin tak akan menemui kesulitan dalam mengidentifikasi tanda-tanda baca yang menghuni papan ketik komputer, tetapi mereka mungkin sedikit lebih terpana oleh emoticon dan emoji yang telah bergabung dengan tanda baca di layar kita.



==============================

SUMUR | CEK REPOST

==============================

THREAD INI DIDUKUNG OLEH



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 09:06 PM.


no new posts