FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Spoiler for tidak ada repost diantara kita: ![]() Bagi generasi kelahiran tahun 80-an dan 90-an, anda patut mensyukuri kebahagiaan masa kecil anda. Pasalnya, di masa itu terdapat banyak sekali pilihan hiburan yang dapat kita nikmati dengan konten yang ditujukan untuk anak-anak pada umumnya. Sangat berbeda dengan generasi masa kini, dimana banyak anak-anak yang sudah mengerti perihal pacaran meskipun masih terlalu muda, dan juga tenggelam dengan gadget miliknya tanpa terlibat hubungan sosial dengan orang-orang di sekitarnya. Perkembangan ini tidak lepas dari transformasi wajah pertelevisian Indonesia. Seiring berjalannya waktu, program siaran yang dapat ditonton oleh anak-anak semakin berkurang drastis. Banyak stasiun TV yang lebih mementingkan profit dengan menayangkan program favorit semacam sinetron dewasa dan infotainment. Padahal, tayangan tersebut cenderung tidak mendidik , dan mirisnya lagi, media memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat. Sehingga, apa yang ditonton oleh anak-anak tentunya akan ikut berpengaruh dalam perkembangan jiwa mereka. Karena itu, tidak ada salahnya jika kita kembali bernostalgia bersama para tokoh yang pernah mengisi dan mencerahkan hari-hari anak-anak Indonesia di masa silam ini. Sosok semacam merekalah yang dibutuhkan untuk mendidik generasi muda masa kini menuju ke arah yang lebih positif. Quote: 1. Pak Tino Sidin dan Dunia Menggambar Sosok kelahiran Tebingtinggi, Sumatera Utara ini pernah wara-wiri di TVRI pada dekade awal 80-an dengan acaranya yang bernama “Gemar Menggambar”. Ya, dia adalah Pak Tino Sidin, seorang pelukis dan guru gambar dengan penampilan khasnya yang memakai kaca mata tebal dan topi baret hitam berekor pendek. Berkat kemunculannya, ia berhasil menumbuhkan minat dan kreativitas anak-anak terhadap seni menggambar. Beliau juga tidak pernah mengkritik hasil karya mereka, terbukti dengan komentar “BAGUS!” yang selalu ia ucapkan ketika mendapat hasil karya kiriman anak-anak di seluruh nusantara. ![]() Pria yang menempuh pendidikan di jurusan Seni Rupa ITB ini membuat karakter boneka Si Unyil berdasarkan naskah ciptaan Kurnaen Suhardiman. Cerita dan karakternya pun menjadi populer, bahkan Si Unyil pernah mendapaat penghargaan dari UNICEF di tahun 1983 sebagai program pendidikan anak-anak terbaik. Selain membuat boneka, Suyadi juga pandai menggambar dan sempat bekerja di studio film di Perancis. Sayangnya, hingga ajal menjemputnya di tahun 2015 silam, beliau malah hidup kekurangan dan perjuangannya untuk mendapatkan royalti terkait dengan produk Si Unyil juga belum berbuah manis. Namun ia tetap berkarya di masa-masa terakhirnya dan semua jasa-jasanya akan selalu dikenang oleh seluruh anak-anak Indonesia. Quote: 3. Si Komo yang Dibilang Bikin Macet Bukan, Si Komo bukanlah biang kemacetan Jakarta seperti yang dilantunkan penyanyi cilik Melisa dalam lagu berjudul ‘Macet Lagi’. Komo adalah karakter menyerupai hewan komodo yang diciptakan oleh kak Seto Mulyadi, seorang psikolog anak, untuk tayangan edukatif berjudul Serial Boneka Si Komo yang pernah disiarkan di TPI pada tahun 1991. Selain Komo, beberapa karakter boneka hewan lain juga ditampilkan, seperi Dompu (Domba Putih) dan Belu (Bebek Lucu). ![]() Metode Papa T. Bob untuk menciptakan lagu bisa dibilang cukup unik karena ia hanya mau membuat lagu jika sudah bertatap muka dengan si calon penyanyi. Ia mengaku bahwa pertemuannya itu dapat memberinya ilham untuk menciptakan lirik dan musikyang sesuai dengan image si anak yang akan membawakannya. Sayangnya, memasuki era 2000-an, generasi penyanyi cilik pun semakin berkurang dan gaung nama Papa T. Bob pun semakin meredup. Bahkan dia juga pernah dilaporkan terlibat kasus penipuan di tahun 2003. Sangat disayangkan, apalagi karya-karyanya masih banyak diapresiasi & membekas di hati anak-anak hingga kini. Quote: 5. Susan dan Kak Ria Enes Duet pemampilan antara Ria Enes dan Susan cukup fenomenal di awal tahun 90-an. Terhitung dengan album lagu anak-anak mereka yang sukses dan meraih penghargaan album terlaris oleh DHX Award. Karakter Susan sendiri lahir secara tidak sengaja dalam siaran radio yang dibawakan oleh Ria Enes semasa kuliah di Surabaya. Pemilik nama asli Wiwiek Suryaningsih ini sempat harus siaran sendiri karena partnernya sakit dan kemudian ia berimprovisasi dengan tampil seolah-olah sedang mengobrol dengan anak kecil bersuara menggemaskan, meskipun sebenarnya ia hanya sendiri saja. ![]() kalau thread ane menginspirasi dan bermanfaat boleh gan di: ![]() ![]() Nantikan thread ane selanjutnya ![]() Spoiler for Thread pilihan: 9-persoalan-ekonomi-indonesia-paling-krusialHT #15 5-bahasa-ini-sangat-populer-tapi-justru-dianggap-paling-buruk-di-duniaHT #14 inilah-sisi-kehidupan-rio-haryanto-yang-harus-agan-tauHT #13 8-negara-pemborong-senjata-terbesar-di-duniaHT #12 13-keuntungan-yang-hanya-dimiliki-cowok-botakHT #11 hal-unik-apa-saja-sih-yang-ada-dalam-pilpres-amerikaHT #10 9-alasan-kenapa-cewek-tergila-gila-sama-cowok-di-novel-fiksiHT #9 5-kafe-ini-cocok-untuk-anda-pecinta-buku-di-tokyoHT #8 9-kenakalan-yang-pernah-kalian-lakukan-ketika-sma HT #7 8-tipe-mahasiswa-yang-ada-di-kampus HT #6 8-cara-kurangi-berat-badan-tanpa-harus-berusaha HT #5 10-keterampilan-yang-dapat-meningkatkan-karier HT #4 6-makanan-unik-menjelang-valentine-yang-ada-di-jepangHT #3 7-tips-untuk-kalian-para-jomblo-saat-valentine-tiba HT #2 payudara-membusuk-karena-kanker-ibu-rosida-diusir-warga HT #1 My-Thread sumur Terkait:
|
![]() |
|
|