Presiden Brasil Dilma Rousseff (Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino)
Brasilia - Presiden Brasil Dilma Rousseff marah akibat mosi pemakzulan yang disetujui oleh Majelis Rendah. Dia pun bertekad untuk terus melawan pemakzulan.
Dalam pernyataan perdana ke publik usai voting, Rousseff dengan emosional menyatakan tidak akan menyerah untuk melawan. Upaya pemakzulan ini dibawa dari Majelis Rendah ke Senat untuk kemungkinan persidangan.
"Saya memiliki kekuatan, semangat, dan keberanian. Saya tidak akan terkalahkan, saya tidak akan dilumpuhkan. Saya akan terus berjuang dan terus berjuang seperti yang sudah saya lakukan di hidup saya," kata Rousseff, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (19/4/2016).
Pemungutan suara di majelis rendah sudah mengirim Rousseff ke Senat untuk disidangkan. Rousseff diduga memanipulasi rekening pemerintah secara ilegal.
Tetapi, Rousseff mengatakan bahwa majelis rendah tidak bisa memperlihatkan bukti bahwa dia melakukan kejahatan hingga layak dimakzulkan. Dia menyebut proses ini sebagai kudeta.
"Pemungutan suara ini adalah perusakan terhadap kebenaran, perlawanan terhadap demokrasi, dan perlawanan terhadap negara hukum yang demokratis," ujarnya.
Senat memiliki waktu hingga bulan Mei apakah akan mengadakan sidang yang membuka kemungkinan Rousseff diberhentikan sementara. Persidangan itu bisa berlangsung hingga berbulan-bulan dan jika dua pertiga suara setuju, maka Rousseff akan digulingkan.
Wakilnya, Michel Temer, akan mengambil alih posisi presiden. Rousseff pun menyebut Temer sebagai pengkhianat dan sudah bersekongkol untuk melawannya.
(imk/imk)