[RIP] Di Balik Legitnya Minyak Goreng Terselubung Tumbal

Nyimas432

</div></div></div>

[Thread ini pindahan dari bp, link]

Orangutandengan 40 peluru bersarang di tubuhnya

untuk membunuhnya, 40 peluru via jpnn.com

“Orangutan dan monyet itu kalau di kebun sawit dianggap hama, sehingga banyak yang ditembak mati.”

Kasiman – Mantan buruh kebun sawit.

Kasiman adalah salah satu mantan buruh di kebun kelapa sawit yang pernah bekerja di Kuala Kayan, Kalimantan Tengah. Ia pergi pada awal tahun 2000, dan menyaksikan sendiri bagaimana orangutan ditembaki dan dibantai oleh pihak pengelola kebun sawit, karena mereka dianggap hama.

Kasiman boleh pergi lebih dari satu dekade yang lalu. Namun hingga sekarang, perlakuan para pengelola kebun terhadap orangutan — dan binatang-binatang lainnya seperti gajah dan macan — tak banyak berubah. Baru bulan Desember 2014 lalu, seekor orangutan ditemukan terkulai di kebun sawit salah satu perusahaan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Orangutan tersebut tewas dengan 40 peluru di tubuhnya. Kita belum pula melupakan seekor orangutan yang tewas dengan 104 peluru di sebuah perkebunan sawit di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, di tahun 2012.

Sebenarnya bukan tanpa alasan hewan-hewan ini masuk ke perkebunan sawit. Karena habitat asli mereka – hutan tropis – dialihkan menjadi kebun sawit, makanan yang tersedia untuk mereka pun semakin sedikit. Karena itu, mereka harus masuk-masuk kebun demi berhenti lapar. Sebagai hewan, tentu mereka tak tahu bahwa perkebunan itu bukan lagi rumah mereka yang dulu. Wajar saja jika mereka tak bisa membaca tanda bahwa perkebunan itu sudah jadi milik perusahaan.

Terusirnya orangutan dan satwa-satwa lainnya adalah dampak langsung dari alih fungsi hutan konservasi dan hutan lindung yang notabene adalah habitat mereka menjadi hutan produksi. Per tahun 2014, misalnya, sekitar 60% dari hutan Taman Nasional Tesso Nilo di Riau sudah dibabat menjadi perkebunan kelapa sawit.
</div></div></div>

Spoiler for Tumbal Kedua:
[COLOR=#000]Deforestasi tak hanya terjadi di Kalimantan dan Sumatra. Kini, perusahaan sawit juga sudah merambah ke tanah Papua.

Rusaknya hutan akibat pembukaan kebun sawit

Rusaknya hutan akibat pembukaan kebun sawit via tempo.co

Dampak yang saat ini sering terjadi adalah adanya pencemaran sumber air penduduk akibat pembuangan limbah oleh pabrik pengolahan kelapa sawit. Menurunnya kualitas air, berkurangnya kuantitas air, dan rusaknya kualitas air menyulitkan masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari, bahkan menyulitkan kegiatan pertanian mereka, seperti dilaporkan oleh Antara: warga yang mengaku telah mencoba mengolah berbagai jenis tanaman namun selalu gagal.

“Kami tidak bisa lagi mengembangkan lahan pertanian setelah lahan perkebunan sawit ini beroperasi dan kami tidak mengetahui apa faktor mendasar sehingga tanaman yang kami tanam tidak bisa tumbuh sempurna,”

Sukirman – Warga Sarudu, Mamuju, Sulawesi Barat
Sungai yang tercemar air, foto oleh Aji Wihardandi

Sungai yang tercemar air, foto oleh Aji Wihardandi via mongabay.co.id

Pembukaan kebun kelapa sawit selain dengan membakar dan merusak hutan juga dengan cara mengeringkan rawa-rawa. Permasalahan tak hanya terjadi ketika pembukaan hutan dilakukan. Namun setelahnya, pabrik pengolahan sawit mentah membuang limbah mereka ke sungai-sungai dan rawa, sehingga air menjadi tercemar. Hal tersebut mengakibatkan air menjadi tak layak konsumsi, dan masyarakat yang tinggal di hutan-pun tak luput dari akibat buruk ini.

Setelah mengetahui semua informasi ini, apa yang bisa kita lakukan sebagai anak muda?

Sebisa mungkin menghemat pengeluaran

Pilihlah produk yang tidak membunuh orangutan via i.huffpost.com

Tentu sulit bagi kita untuk memboikot semua produk yang diolah dari minyak kelapa sawit. Maklum, dari sabun, donat, hingga minyak goreng, hasil olahan minyak goreng ada di sekitar kita. Yang bisa kita lakukan adalah hati-hati saat membeli. Saat kamu pergi ke supermarket, pastikan produk-produk yang masuk ke keranjangmu adalah produk dari perusahaan-perusahaan yang sudah berkomitmen untuk hanya memakai kelapa sawit dari perkebunan-perkebunan “terpercaya”. Zero-deforestation, dan tentu animal-friendly. Cuma butuh Google kok untuk mencari tahu perusahaan mana yang sudah berani mengeluarkan komitmen ini.

Semoga kita makin bijak dalam menentukan apa yang kita beli dan kita konsumsi. Bukan saatnya lagi kita cuma memikirkan masa depan diri sendiri (kapan selesai skripsi, kapan nikah, dsb.) Saatnya juga kita memikirkan puluhan peluru yang bersarang di tubuh orangutan dan apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya terulan

Spoiler for For Komen ceriwisser:

Quote:Original Posted By andre.terigas ►
ane salah satu tumbalnya gan. di tempat tinggal ane udah banyak kebun kelapa sawit. sedih... kota ane udah mulai panas

Quote:Original Posted By mokoginta ►
Saya udah lihat sendiri gan, di tempat ane tinggal banyak kebun sawit... kebun sawit punya salah satu orang kaya di indonesia yang pernah jadi menteri sebentar... social problem ngga selesai selesai, dana csr hanya didapat oleh oknum oknum tertentu, parahnya lagi gan tuh kebun kurang perawatan... yang rugi ya tetap masyarakatnya yang punya plasma... udah diambil hutannya, rotannya, sungai rusak... gonta ganti manajemen, dan rata2 mereka ngga mampu urus kebun....

Quote:Original Posted By pascaliacokro ►
Thread begini emang bagus buat info kita kita aja gan. Ane kadang sedih apa iya thread ulasan sebagus ini akan di follow up pihak berwenang? Non sense ya Gan. Kita tahu tapi ga bisa berbuat banyak. Para pengusaha itu ga mikir apa ya ngasih nafkah pake hasil "menghalalkan sgala cara" gt.

RIP for nurani manusia.

Quote:Original Posted By muk1912 ►
ane pnah dgr gan ada yang bilang klo punya kebun sawit itu ga berkah.

alasanny, lahan yang dtanami sawit itu akan rusak. sawit ngambil semua sari2 tanah, ga bakal ad tanaman yang lain yg tumbuh.

sawit2 itu setelah mati, maka lahanny bakal kering. jd lahan serapan air pun susah. ga bisa digunakan lagi. mngkin cm bsa dbikin perumahan.

ente bayangkan hutan2 hijau yang dipangkas hbis untuk sawit. kmudian akan rusak, untuk ditanami kmbali sangat susah

byk dlu yg nawari inves sawit. untuk PNS, umum dll. keuntunganny lmyan mnggiurkan, tapi efeknya merusak

CMIIW

Quote:Original Posted By entut. ►
jumlah kerusakan alam berbanding lurus dengan jumlah populasi manusia....

ane jadi kepikiran bikin sebagian umat manusia jadi mandul..buat menekan laju pertumbuhan manusia...tapi pasti HAM akan ber koar2

Quote:Original Posted By isa26 ►
dalam hal ini pmerintah hrs brtindak,, cabut izin pngusaha nakal. tp enth mngapa pemerintah seolah tumpul. mlh trkesan mmbiarkan..

Quote:Original Posted By peter0203 ►
di tempat ane kaltara bagian2 kabupaten udah banyak banget sawit, bahkan udah banyak buka pabriknya (cpo)

itulah ironisnya, ya kalau di pikir2 ini semua karena tingginya permintaan akan produk yang mengandung sawit tsb

Quote:Original Posted By muwe ►
Asli bnr gan...skr kita mulai rasa dampak akibat berkurangnya hutan. Salah satu contoh didaerah ane kalimantan skr banjir dimana2, satwa liar byk yg terancam punah akibat habitatnya sdh tdk ada lg...miris gan ngeliatnya

Quote:Original Posted By dicotacheese ►
sawit memang bisnis yang sangat menggiurkan, gan.

bayangkan saja berhektar-hektar sawit yang sudah jadi, keuntungannya bisa puluhan/ratusan juta.

paling sekarang tinggal berdoa saja semoga saja cepat sadar. bahwa kerusakan hutan di indonesia sudah di depan mata. hewan-hewan banyak yang terancam punah.

apa mau anak cucu kita di masa yang akan datang cuma bisa melihat keindahan alam indonesia cuma dari layar televisi/layar komputer?

sungguh ironis.

Quote:Original Posted By novembermann ►
Sekedar usul. Gimana kalo LSM dan rakyat yg peduli alam kumpulin duit, trus beli hutan sebanyak mungkin. Gunakan hutan itu sebagai kawasan perlindungan alam.

Jangan mau kalah sama perkebunan sawit yg merusak hutan dan isinya.

Quote:Original Posted By reihandio ►
ada benernya jugasih, pemanfaatan hutan terlalu berlebihan padahal bukan hutan produktif, orang utan ditembak mati padahal spesies langka, giliran punah nyalahin lembaga perlindungan satwa, sama kaya pemanfaatan lahan,giliran lahan sawit habis, nyalahin pemkotnya dibilang gaada lahan buat bisnis, serba salah jadinya

, welcome to indonesia

</div></div></div>

Terkait: