Quote:
Apabila seseorang dibully terus-menerus, orang tersebut akan merasa semakin stress. Hal itu dikarenakan sistem limbik yang selalu merekam bullying yang terjadi pada orang tersebut. Nantinya, otak akan menerima rangsangan dari sistem limbik yang kemudian diterjemahkan menjadi suatu ancaman. Ancaman tersebut akan memicu hormon kortisol yang membuat seseorang merasa stress. Stress yang menumpuk pada akhirnya akan menghambat prestasi orang tersebut.
</b> </span></span></span>
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:
Memunculkan permusuhan.
Bullying juga seakan menghancurkan kondisi jiwa korbannya, khususnya kondisi kepercayaan dirinya terhadap orang lain. Hal ini memicu sang korban untuk menghindari semua orang yang ditemuinya sehingga korban akan merasa malu dalam jangka panjang dan nggak mau mencoba sesuatu yang dapat meningkatkan semangatnya. Alhasil, dia nggak akan punya semangat untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Quote:Menimbulkan ketakutan dan trauma berlebih
Saking depresinya seseorang karena dibully, ada kemungkinan kalo korban bully akan mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara apapun biar nggak merasa stress. Hal ini biasanya dikarenakan ancaman dan tingkatan stress yang semakin tinggi sehingga mengganggu kenyamanan hidup mereka.
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;"><span style="display:block; text-align:center;"><span style="font-family:Century Gothic;"><span style="font-size:20px;"><b>Potensi perbuatan kriminal di kemudian hari
<span style="display:block; text-align:center;">