Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 13th April 2016
BudiSuratomo's Avatar
BudiSuratomo BudiSuratomo is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 461
Rep Power: 10
BudiSuratomo mempunyai hidup yang Normal
Default Sejarah Si Manis Jembatan Ancol...

Pada awal abad 19, zaman Hindia Belanda, di Batavia, hidup Mak Emper dan dua anaknya, Mpok dan Siti Ariah. Mereka tinggal di sebuah paviliun milik seorang juragan kaya.







Saat Ariah berusia 16 tahun, sang juragan berniat menikahi Ariah. Namun, Ariah tidak mau dengan alasan selain hanya akan menjadi selir, ada kakak Ariah, Mpok Ariah belum menikah. Maka, Ariah pun kabur dari rumah untuk menghindari sang juragan kaya.



Dalam pelariannya itu ternyata berjumpa Oey Tambahsia, seseorang yang terkenal kaya raya di Batavia saat itu, ia punya vila di kawasan Bintang Mas (sekarang daerah Ancol), memergoki Ariah. Ibaratnya Ariah keluar dari kandang macan masuk ke sarang buaya, Oey juga mata keranjang.



Oey yang dikenal suka mengoleksi perempuan muda pun begitu terpesona dengan kecantikan yang dimiliki oleh Siti Ariah. Maka, Oey memerintahkan dua orang centengnya untuk menangkap Siti Ariah.



Ariah berlari dan memberikan perlawanan yang sangat hebat kepada dua centeng bernama Pi’un dan Surya itu. Hingga akhirnya, di Bendungan Dempet dekat Danau Sunter yang waktu itu terkenal sangat angker, menjadi saksi tewasnya Ariah di tangan kedua centeng tersebut.







Berangkat dari kisah tersebut, di sekitar Sunter dan Ancol sering terjadi penampakan gadis manis yang dipercaya sebagai hantu dari Siti Ariah yang gentayangan.



Banyak cerita mistis yang berkaitan dengan Si Manis Jembatan Ancol ini. Di tahun 60-an ketika daerah Ancol masih berupa empang-empang (tambak), seorang pendayung perahu pernah bertemu dengan Si Manis. Perempuan itu naik perahu malam-malam dan membayar pendayung tersebut dengan daun.



Penjual rokok di dekat pintu keluar Ancol, Anshori, mengaku pernah melihat Siti Ariah dari dekat. Ia membuka pertama kali kios rokoknya di sini pada 1990, tepatnya di samping jembatan goyang.



Saat itu malam Jumat, Anshori sedang menunggui kiosnya, agak gerimis. Sekitar pukul 1 pagi, lewat seorang perempuan. Ketika sudah agak jauh, perempuan itu berbalik arah menghampiri kios Anshori sembari tersenyum. Anshori menyapa perempuan yang dikiranya calon pembeli dagangannya itu. Jarak Anshori dengan perempuan itu kira-kira 50 cm.







Pada 1995, seorang pelukis di Ancol didatangi seorang perempuan yang meminta dilukis. Ketika itu hari telah gelap dan gerimis mulai turun. Sesuai permintaan perempuan tersebut, sang pelukis mulai menyapukan kuasnya pada permukaan kanvas. Namun, saat sang pelukis baru menggambar setengah bagian tubuhnya, perempuan itu menghilang. Warga percaya bahwa perempuan itu adalah Si Manis Jembatan Ancol.



</div></div></div>

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:30 PM.


no new posts