Bisa dikatakan kalau mesin
welding checker itu cara kerjanya hampir sama dengan mesin las. Perbedaan utamanya hanyalah dimana mesin welding checker memiliki kekuatan atau daya panas yang lebih tinggi ketimbang mesin las. Hal ini wajar saja karena mesin welding checker memiliki sistem pemanas yang lebih sempurna ketimbang mesin las biasa. Mesin welding checker dibuat dengan sistem pemanas yang lebih baik karena pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh mesin ini memang lebih berat ketimbang mesin las biasa.
Mesin welding checker bisa digunakan untuk menyambung pipa-pipa yang terbuat dari baja. Selain itu mesin ini juga bisa dioperasikan untuk menyambung bagian-bagian mesin berat lainnya yang biasanya digunakan di pabrik manufaktur, pabrik obat dan makanan, pabrik spare part, dan beberapa mesin pada bidang industri lainnya. Jadi bisa dikatakan bahwa mesin welding checker ini memiliki fungsi assembly dalam pekerjaannya. Tingkat ketelitian pekerjaan yang dilakukan mesin welding checker juga memiliki presisi yang tinggi. Beberapa rangka mesin-mesin industri yang dibuat atau diperbaiki di dalam negeri hanya bisa dikerjakan dengan menggunakan welding checker.
Cara kerja mesin welding checker ini adalah dengan memanaskan logam induk dengan logam pengisi kemudian menekan keduanya agar tertempel satu sama lainnya. Untuk teknik pengelasannya sendiri biasanya para welder membaginya ke dalam tiga kelompok yaitu pengelasan mencair (fusion welding), pengelasan tidak mencair (solid state welding) dan soldering. Kalau untuk mesin-mesin berukuran besar kebanyakan para welder menggunakan pengelasan mencair dibandingkan dengan pengelasan tidak mencair.