Sejumlah barang yang disita polisi dari Kafe Intan dalam operasi pemberantasan penyakit masyarakat yang digelar di kawasan Kalijodo, Sabtu (20/2/2016). Sejumlah kotak kondom, kepingan film dewasa, hingga busur untuk permainan ketangkasan disita polisi dari kafe yang dimiliki oleh Abdul Azis alias Daeng Azis, salah satu pentolan preman di Kalijodo.
- Tim Polda Metro Jaya akan memeriksa sejumlah saksi terkait ditemukannya 402 anak panah di
Kalijodo, Jakarta Utara, tepatnya di Kafe Intan milik Abdul Azis atau Daeng Azis.
"Belum disimpulkan itu (anak panah) milik siapa, tetapi kami akan selidiki," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi
Krishna Murti di Jakarta, Minggu, (21/2/2016).
Krishna juga menyatakan bahwa polisi akan menyelidiki dugaan kepemilikan sejumlah senjata tajam, alat kontrasepsi, dan piringan
digital compact disc (DVD) film dewasa di kafe kawasan
Kalijodo.
Krishna menceritakan, saat menjabat Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Penjaringan pada 2001-2004, anak panah dan senjata tajam itu digunakan dalam keributan antarkelompok di
Kalijodo.
Bahkan, salah satu anggota Sabhara terluka pada bagian mata akibat tusukan anak panah saat mengamankan penggerebekan di
Kalijodo pada 2002.
Sebelumnya, petugas Polda Metro Jaya, Satuan Polisi Pamong Praja DKI dan Kodam Jaya juga menyita sejumlah minuman keras, alat kontrasepsi (kondom), senjata tajam dan senjata angin laras panjang di kafe kawasan
Kalijodo.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian sempat memimpin apel gabungan sekitar 2.000 personil pengamanan operasi pekat
Kalijodo Jakarta Utara di Markas Polda Metro Jaya pada Sabtu (20/2/2016) sekitar pukul 04.00 WIB.
Petugas gabungan itu menyasar sejumlah kafe seperti Sinar Jaya, Wisma Citra, Intan dan Ling Ling di kawasan lokalisasi
Kalijodo, bahkan aparat terpaksa mendobrak pintu beberapa kafe yang terkunci.