Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 7th February 2016
Gusnan's Avatar
Gusnan
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Membunuh demi persalinan istri




Untuk membiayai persalinan istri,
Andre nekat mencuri dan membunuh anak tetangganya.
Ilustrator: Edi Wahyono
Kamis, 4 Februari 2016


Entah setan mana yang merasuki Andre, 32 tahun. Alih-alih meredakan emosi setelah Muhammad Farel Azalia mengiba minta ampun, dia justru kian gelap mata. Pisau dapur yang dia genggam dengan serta-merta ditusukkan beberapa kali ke tubuh Farel. Padahal, sebelumnya, remaja kelas satu sekolah menengah pertama itu sudah menyerahkan uang, telepon seluler, dan aneka perhiasan milik orang tuanya
“Saya menyesal. Saya terus kebayang-bayang wajah dia,” kata Andre saat dipertemukan dengan para wartawan di Markas Kepolisian Resor Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Lelaki penganggur itu mengaku nekat mencuri untuk membiayai persalinan anak pertamanya. Istrinya, Yanti, diperkirakan melahirkan pada 29 Januari. Saat bertandang ke rumah ayahnya, Slamet, Andre mendapati rumah sebelah dalam keadaan sunyi. Pemilik rumah, Agus Jatmiko dan Narulita, sedang bekerja. Melihat situasi itu, pikirannya langsung bergerak liar.



Saat Slamet tengah di dalam kamar, Andre membobol plafon belakang rumah dan masuk ke kediaman Agus. Rumah Slamet dan Agus menempel jadi satu. Ia merayap di atap rumah melalui plafon itu. Tak dinyana, di salah satu kamar rumah Agus, ternyata ada Farel, yang langsung terjaga saat melihat Andre masuk. Ia spontan membekap mulut bocah berusia 13 tahun itu agar tak berteriak. Tapi Farel melawan. “Tangan kanan saya digigit sampai berdarah.”
Dia sempat mengancam akan membunuh bapaknya.”
Andre pun semakin kuat mencengkeram leher Farel, dan membuatnya menyerah tak berdaya. Di bawah ancaman, Farel menuruti semua kemauan Andre. Selain menyerahkan telepon seluler, Farel mencarikan uang dan perhiasan ibunya di kamar tidur. “Dia kasih saya uang recehan dan gelang emas.”
Setelah menyeret tubuh Farel yang berlumur darah ke kamar mandi, Andre kembali ke tempat ayahnya. Saat turun dari plafon, Andre dipergoki Slamet dan ditegur. Adu mulut mengarah ke kontak fisik pun tak terhindarkan. “Dia sempat mengancam akan membunuh bapaknya,” kata Kepala Kepolisian Sektor Limo Komisaris Hendrick Situmorang kepada detikX di kantornya, Selasa, 19 Januari.












Berkat penjelasan Slamet, tim Reserse Mobil serta Kejahatan dan Kekerasan Polres Depok bergegas mengejar Andre ke kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Mereka mendapati lelaki itu tengah berdiri di depan ruko di Jalan Dewi Sartika. Saat hendak kabur, pemuda berambut ikal itu diringkus polisi. “Sekitar tiga jam setelah kejadian, kami berhasil menangkap pelaku. Ini berkat informasi orang tuanya yang kooperatif,” kata Hendrick.
Farel, ia melanjutkan, mengalami empat luka tusuk di bagian perut, satu luka di bagian tangan kanan, dan satu luka di bagian bawah kuping. “Ini tergolong sadis. Farel yang kecil itu ditusuk enam kali dan diseret ke kamar mandi.”
Selain alasan ekonomi butuh uang untuk membiayai persalinan, polisi mencatat Andre sebagai residivis. Saat tinggal di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Andre pernah ditahan akibat kasus pencurian.









Dadang, 30 tahun, kakak sepupu Andre, menyebut adiknya itu memang liar. Setelah dipecat dari pabrik tempatnya bekerja di Bekasi, dia menjadi lebih temperamental. “Kalau pinjam uang ke orang tuanya tapi enggak dikasih, pasti ngamuk dia,” tutur Dadang.
Setelah pembunuhan oleh Andre, Slamet tak lagi tinggal di Jalan Rotan, Kelurahan Limo. Oleh Ketua RT 02 RW 01 Sugimin, pelukis itu disarankan tinggal di kediaman anak perempuannya di Ciputat. Langkah itu dianggap perlu guna mencegah hal-hal yang tak diinginkan. “Kasihan Pak Slamet, dia harus menanggung malu atas kelakuan si Andre,” ujar Sugimin.

Sedangkan Andre kini melalui hari-harinya di balik jeruji besi. Ia tak bisa mendampingi sang istri melahirkan anaknya. Juga untuk beberapa tahun ke depan, ia tak akan bisa mendampingi anaknya tumbuh. “Kami bakal menjeratnya dengan ancaman hukuman sekurangnya 15 tahun karena telah melakukan pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan,” ujar Hendrick.

Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts