Zhang Shuai: Sempat Nyaris Pensiun, Kini Jegal Raksasa dan Tembus Perempatfinal

**Gusnan**

Foto: Getty Images/Mark Kolbe
Melbourne - Kejutan Zhang Shuai di Australia Terbuka berlanjut. Petenis yang sempat frustrasi dengan kariernya itu kini justru sukses menapak perempatfinal Grand Slam untuk pertama kalinya.

Zhang lolos ke perempatfinal setelah menyingkirkan unggulan ke-15 sekaligus semifinalis Australia Terbuka tahun lalu, Madison Keys. Dalam pertandingan di Rod Laver Arena, Senin (25/1/2016), Zhang yang kehilangan set pertama lebih dulu akhirnya menang 3-6, 6-3, 6-3 atas Keys.

Kejutan yang dibuat Zhang tak cuma terjadi di babak 16 besar itu saja. Sejak babak pertama, petenis asal China berusia 27 tahun itu sudah langsung menghadirkan gebrakan.

Zhang, berperingkat 139 dunia, harus merangkak dari kualifikasi untuk menembus babak utama Grand Slam Australia Terbuka. Sampai di babak utama, Zhang harus langsung menghadapi unggulan kedua, Simona Halep. Dari sanalah kejutan Zhang bermula.

Diprediksi langsung gugur, Zhang justru mampu mengalahkan Halep dua set langsung, 6-4, 6-3. Bagi Zhang, itu adalah kemenangan pertamanya di babak utama sebuah Grand Slam setelah sebelumnya selalu kalah dalam 14 kali kesempatan.

Usai menyingkirkan Halep, Zhang kemudian mendepak Alize Cornet (peringkat 33 dunia) dan Varvara Lepchenko (peringkat 43 dunia) hingga akhirnya menembus perempatfinal dengan mengalahkan Keys.

Mencatat laju yang impresif di Australia Terbuka 2016, siapa yang menyangka Zhang sempat mempertimbangkan untuk gantung raket tiga bulan sebelum Grand Slam pembuka tahun itu bergulir. Setelah Amerika Serikat Terbuka 2015 lalu, Zhang yang frustrasi karena peringkatnya terus anjlok mempertimbangkan untuk pensiun.

"Dalam beberapa bulan terakhir, saya sudah di angka 200, peringkat saya, jadi itu sangat sulit. Saya merasa sangat sedih setiap hari, saya hampir pensiun," ujar Zhang dalam wawancara dengan situs resmi turnamen setelah mengalahkan Halep.

"Tapi, Anda tahu, begitu banyak orang membantu saya -- pelatih, orang tua, tim, juga tim nasional, sponsor, selalu mencoba membantu saya, memberi saya motivasi," lanjutnya.

Di babak perempatfinal, Zhang akan menghadapi petenis non-unggulan asal Inggris, Johanna Konta, yang untuk pertama kalinya juga lolos ke delapan besar turnamen Grand Slam. Zhang bertekad untuk tak menjadikan laga tersebut sebagai langkah terakhirnya.

"Saya pikir saya menunggu untuk satu kemenangan di Grand Slam untuk waktu yang lama, lebih dari delapan tahun. Jadi kali ini merasa seperti Tuhan akan memberkati saya. Seperti diberi banyak kemenangan sekaligus, jadi saya sangat beruntung," ucap Zhang seperti dikutip situs resmi turnamen.

"Saya suka ini. Jika saya bisa menunggu untuk waktu yang lama, delapan tahun, saya bisa memenangi banyak pertandingan Grand Slam, saya senang. Saya menginginkan ini," katanya.

Terkait:

Menu