|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Pertemuan pertama pada 27 April 2015 di kantor Setya di DPR. Adapun pertemuan kedua berlangsung 13 Mei 2015 di Hotel Ritz Carlton kawasan Pacific Place. Pada pertemuan ini, Setya mengikutsertakan Reza Chalid.
Yang menghebohkan adalah, rekaman pembicaraan pertemuan ketiga tersebut tak hanya membahas skenario bantuan perpanjangan kontrak Freeport dengan meminta imbalan dan klaim kedekatan dengan Presiden Jokowi. Mereka juga membahas sejumlah peristiwa politik yang terjadi setahun terakhir, mulai dari pemilihan presiden medio 2014, pencalonan Kapolri Budi Gunawan, kinerja para menteri Kabinet Kerja hingga pengalaman dan penilaian atas kepemimpinan Jokowi. Alhasil, selama pertemuan tersebut, mereka menyebut banyak tokoh penting di negara ini. Antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dan bekas pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Berikut transkrip lengkap percakapan antara Setya, Reza dan Maroef pada 8 Juni 2015. I. Pada pembicaraan awal, mereka membahas acara perkawinan putra sulung Presiden Jokowi yang digelar di Solo, Jawa Tengah, pada 11 Juni 2015. Maroef: Assalaamualaikum Pak Setya dan Reza: Widiiiihh Setya: Gak keluar Pak? Maroef: Enggak Pak, ada tahlilan. Setya: Gak ke Solo? Reza: Besok? Maroef: Ke Solo kan lusa Setya: Kan acaranya 11, Kamis ya Reza: Bukan 12, kata Lucas. Pak Luhut (diduga Menko Polhukam Luhut Pandjaitan–redaksi) pesan, mesti ketemu dia. Setya: Yang bayar duluan Reza: Gua duluan ya. Maroef: Wah ramai Reza: Loe mau ngikut pesawat gua, gak? Setya: Pak Luhutnya kan… Reza: Gua sebentar (di Solo). Gua salaman, gua ketemu Pak Luhut gua kabur ke airport. Habis mau ngapain lagi lama-lama, yang penting buat kita nongol, salaman, ketemu Pak Luhut, sudah. Maroef: Airport sama kota kan deket. Reza: Iya Maroef: Cuma macetnya Solo itu. Reza: Kalau gak naik itu, bisa jam 3 hari. Kalau mau. Tapi kira-kira kan bapak sudah dapat Garuda kan. Freeport support? (untuk pernikahan anak Jokowi) Maroef: Nggak ada, nggak ada kita. Reza: Maklumlah presidennya, sudah banyak…. (ketawa) Maroef: Tidak mungkin juga terbatas kali. Bikinnya kan di Solo. Kalau seperti Pak SBY, dulu bikinnya di istana kan besar-besaran. Kapasitasnya juga besar. Reza: Ini cuma 2.000, 3.000 (undangan). Maroef: Itu yang diundang, belum keluarga. Kapasitas terbatas. Setya: Saya ditanyain wartawan di kita, “Pak itu kan dibatasi oleh Menteri PAN (Yuddy Chrisnandi) hanya 400 (undangan). Presiden sudah 2.000-3.000. Ya nggak ada masalah, namanya masyarakat pengin ketemu presiden (jawaban Setya kepada wartawan). Maroef: Menteri PAN kan kadang masih ecek-ecek. Dia pikir, entar gua ngawinin gua sudah pensiun. Ya kan, anaknya Menteri PAN kan masih kecil-kecil. Bayangin aja 400. Reza: Suka-suka dia Pak Maroef: Susah Pak, budaya orang Indonesia kan ndak bisa begitu Pak. Bagi orang barat, 400 (undangan) sudah besar banget Reza: Pak Syaf waktu ngawinin anaknya, banyak (undangannya). Pokoknya gua gak peduli, pesta gua yang bikin. Setya: Syaf siapa? Reza: Syafruddin Setya: Ooo… Reza: Banyak yang datang. Maroef: Mana mungkin itu pak. Reza: Tapi jangan saya, katanya gitu. Ada aja alasannya. Maroef: Susah pak budaya kita budaya kekeluargaan Selengkapnya : Katadata |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|