Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 27th November 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Grace Berharap Keajaiban untuk Suami yang Alami Kerusakan Otak



Dekson ketika masih sehat (Foto: Instagram Dekson Pranatio)

Jakarta, 25 Tahun sudah Grace mengenal dengan baik Dekson Pranatio. Pria itu pula yang berhasil memenangkan hatinya, sehingga keduanya memutuskan menikah 18 tahun lalu. Kebahagian Grace dan Dekson kian lengkap setelah lahir buah hati mereka yang kini beranjak dewasa: Gabriella dan Nadira.

Tapi siapa sangka insiden yang terjadi saat Dekson mengikuti kegiatan half marathon tahun lalu mengubah banyak hal di hidup mereka. Dehidrasi parah menyebabkan otak Dekson mengalami kerusakan, sehingga saat ini menurut Grace hanya tinggal batang otak saja yang bekerja di kepala Dekson. Tidak tersedianya cukup air saat kegiatan half marathon dituding penyebab dehidrasi beberapa peserta, tak terkecuali Dekson.

Akibat kerusakan otak itu, Dekson tidak lagi bisa berlari seperti dulu. Jangankan lari, menggerakkan kaki dan anggota tubuhnya saja tidak bisa dilakukan. Dekson menghabiskan sebagian besar waktunya di atas tempat tidur. Bahkan sudah setahun terakhir ini, Grace tidak lagi mendengar kata-kata dari mulut suaminya.

"Ini berat sekali buat saya, buat kami sekeluarga. Terjadi begitu tiba-tiba dan kami nggak sangka," ucap Grace ketika ditemui detikHealth di kawasan Cilandak dan ditulis pada Jumat (27/11/2015).


Padahal di antara mereka sekeluarga, Dekson adalah orang yang paling punya gaya hidup sehat. Selain hobi olahraga, Dekson juga begitu memerhatikan pola makannya. Sudah lama Dekson menjauhi gorengan, jeroan dan sangat membatasi gula. Pria 46 tahun itu pun dulu gemar membaca buku-buku kesehatan.



Denny, Rossa, Grace dan Ivy


Denny dan Ivy, kerabat Dekson lainnya, pun masih ingat benar betapa sehat sosok Dekson dahulu. Suatu kali, saat mereka sama-sama liburan ke Bali, jelang tengah malam Dekson malah berlari-lari di tepi pantai. Kepada teman-temannya pun Dekson sering berupaya 'menularkan' kebiasaan hidup sehat.

"Suami saya itu orangnya penuh semangat, selalu positive thinking, nggak pernah ngeluh. Dia sangat cinta dengan hidupnya," kenang Grace.

Grace terlihat begitu tegar ketika menceritakan kondisi suaminya. Namun terlihat gurat rindu pada sosok Dekson yang dulu, ketika mereka bisa jalan-jalan ke mana-mana atau saling bercerita banyak hal. Kini Dekson sama sekali tak merespons kala Grace menceritakan hari-harinya.

"Tapi saya bahagia dan mensyukuri dengan semua sekarang. Perkembangan kecil pada suami saya selalu kami rayakan, kami syukuri. Buat orang lain yang tidak tinggal sama suami saya sulit menemukan bedanya, tapi buat kami yang sehari-hari sama dia, hal kecil yang bisa dia lakukan itu suatu hal yang sangat menggembirakan," papar Grace.

Rossa, kakak Dekson, yang turut menemui detikHealth mengatakan seusai pengobatan dilakukan di Singapura tahun lalu, Dekson membuka mata dan sesekali berkedip. Namun menurutnya itu hanyalah refleks.

"Tapi sekarang dia bisa melihat ke mata kita. Kalau kita gerak, matanya bisa mengikuti perlahan. Padahal dulu nggak bisa lho," kata Rossa.


Dekson mengenakan sepatu khusus yang dipakai tidap dua jam untuk menjaga bentuk kakinya. (dok. keluarga)


Tidak banyak yang bisa dilakukan keluarga untuk mengembalikan kondisi Dekson seperti dahulu. Tapi keluarga memberikan yang terbaik untuk menjaga kesehatan dan kondisi Dekson saat ini. Misalnya saja fisioterapi dilakukan setiap hari. Ini penting untuk menjaga agar otot anak kedua dari 3 bersaudara itu tidak cepat mengecil. Dekson pun dijaga agar tidak mudah terkena infeksi, karena saat ini dia sangat rentan.



"Sekarang ini saya ikhlas dan tawakal. Ya sudah kita jalani saja. Dalam hidup kadang bisa terjadi hal-hal yang mulanya kita rasa nggak bisa. Bisa saja ada keajaiban. Tapi saya nggak mau terlalu melihat yang dulu dan masa depan seperti apa. Yang terpenting yang kita jalani saat ini," tutur Grace.

Rossa menambahkan keluarga menghadapi ketidakpastian atas kondisi Dekson. Namun semua menjaga tetap berpikir positif dan tidak boleh putus harapan. "Jangan pernah putus harapan," ucap Rossa yakin.

Ikhtiar lain yang dilakukan keluarga adalah membawa Dekson jalan-jalan. Suatu kali mereka sekeluarga pergi ke Ancol ataupun membawa Dekson ke kantornya. Bukan perkara mudah memang untuk memindahkan Dekson dari kasur ke kursi roda. Selain itu lingkungan luar juga tidak bisa dipastikan sterilisasinya.

"Kita nggak tahu ya apakah suami saya menyadari kondisinya atau tidak. Lebih baik dia tidak sadar. Kalau sadar dia akan merasa seperti terpenjara. Itu makanya kita ajak dia jalan-jalan juga biar nggak merasa seperti terpenjara," timpal Grace.


Dekson kadang tamoak tersenyum, meski itu hanya refleks. (dok. keluarga)


Bahwa benar, setelah semua yang terjadi dan dilewati yang tersisa hanya cinta. Cinta yang membantu Grace dan keluarga tetap kuat dan menyalurkan semangat untuk Dekson. Dan benar, hidup yang singkat ini harus disyukuri; entah buruk atau baiknya suatu peristiwa. Karena syukurlah yang membantu manusia untuk tetap berpikir positif dan berprasangka baik atas jalan hidup yang dihadapi.

"Kami sayang padamu dan akan terus bersamamu melalui perjalanan panjang ini Dekson Pranatio. Kami akan menerimamu apa adanya sebagai seorang suami, ayah, anak dan saudara pada saat kesadaranmu kembali lagi, bahkan jika kamu kembali sebagai seseorang yang berbeda," tulis Grace di Facebooknya.

Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts