Ilustrasi barang bukti yang di temukan densus 88 terhadap terorisme. (JG Photo)
Jakarta - Pengamat Teror dan Intelijen Sidney Jones mengatakan, jaringan teroris kemungkinan memiliki niat menyerang Indonesia, namun belum memiliki kapasitas melaksanakan aksi teror seperti di Paris, Prancis.
"Saya kira sekarang ini mereka tidak punya kapasitas untuk melakukan serangan seperti Paris. Tapi kalau mereka punya keinginan, mungkin ya," ujar Sidney, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/11).
Dikatakan Sidney, jumlah orang Indonesia yang mau bergabung dengan jaringan-jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masih tinggi dalam beberapa bulan belakangan.
"Saya kira Indonesia harus siap, bahwa ada begitu banyak orang saat ini bergabung dengan ISIS. Kita harus siap, bahwa lambat laun mereka mungkin kembali. Kalau mereka kembali itu berarti sel-sel yang ada di Indonesia bisa menjadi lebih profesional," ungkapnya.
Ia menyampaikan, polisi selama ini bisa menangkap sebagian besar teroris karena mereka tidak begitu kompeten.
"Sejak tahun 2009 sampai sekarang, polisi-polisi begitu hebat bisa menangkap sebagian besar, karena mereka tidak begitu kompeten. Tapi, bisa jadi jauh lebih profesional kalau ada yang sudah berlatih dan ikut bertempur di Suriah," tandasnya.
Bayu Marhaenjati/FER