Pesawat Rusia, Airbus 321 milik maskapai Kogalymavia (Metrojet) dengan nomor lambung badan pesawat EI-ETJ, yang jatuh di Mesir, 31 Oktober 2015. Catatan redaksi: Foto ini diambil pada 8 Agustus 2014. (AFP/Sergei Korovkin)
Moskow, Rusia - Pejabat Rusia mengatakan pesawat Metrojet yang jatuh di Sinai, Mesir hancur di udara sebelum menghantam tanah. Tragedi ini menewaskan seluruh 224 orang yang berada di pesawat.
Victor Sorochenko, direktur eksekutif di Komisi Penerbangan Rusia, mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan penyebab jatuhnya pesawat Metrojet pada Sabtu lalu.
"Pesawat hancur di udara dan pecahannya tersebar di area yang luas," kata Sorochenko.
Pesawat baru lepas landas sekitar 23 menit dari Sharm El-Sheikh di Mesir menuju St. Petersburg.
Sebelumnya Islamic State mengklaim bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat namun hal ini segea dibantah Rusia dan Mesir.
"Tidak ada bukti bahwa teroris bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat. Kita akan mengetahui penyebab jatuhnya pesawat berdasarkan investigasi dari Otoritas Penerbangan Sipil dan pihak Rusia," kata Mohamed Samir, juru bicara angkata bersenjata Mesir.
Seorang pegawai penerbangan Mesir mengatakan pilot Airbus A321 sempat melaporkan kendala teknis sebelum hilang kontak.