
Berbagai organisasi taktis akan menggeruduk Istana dan DPR untuk menurunkan secara paksa Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Pasalnya, setahun memimpin Indonesia belum menunjukkan kondisi yang baik.
"20 oktober ini genderang perubahan itu akan kami tabuh di beberapa titik aksi, di antaranya istana dan di DPR RI. Ribuan massa akan mendesak Jokowi-JK untuk lengser dan kami akan merangsuk ke Senayan meminta agar melakukan Sidang Istimewa mencabut mandat Jokowi-JK," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Beni Pramula, di Jakarta, Senin (19/10).
Beni menilai, pemerintahan Jokowi cenderung liberal. Hal itu setidaknya terlihat dari kebijakan ekonomi yang dikeluarkannya di semua sektor. Salah satunya, penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang disesuaikan dengan harga pasar, kemudian membuka keran investasi seluas-luasnya ditunjang dengan paket deregulasi yang cenderung menjual daripada menguntungkan negara
"Jokowi-JK juga telah memperpanjang izin ekspor kepada PT. Freeport walaupun melanggar UU Minerba dan menjamin perpanjangan Kontrak Karya PT. Freeport yang jelas-jelas melanggar Undang-undang (UU)," sambungnya.
Beni juga mengatakan bahwa setahun Jokowi-JK memimpin, justru membuat politik semakin gaduh dan kepemimpinan yang lemah. Ia mengibaratkan Indonesia dikuasai multipilot.
"Jokowi tak bisa melepaskan diri dari kepentingan elit politik dan para pemilik modal besar di belakangnya," sambungnya.
Beni menambahkan, beberapa organisasi taktis yang akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran besok, adalah Aliansi Tarik Mandat (ATM), sebuah organisasi yang sejak satu tahun belakangan konsisten menggaungkan tarik mandat Jokowi-JK. Organ taktis ini diinisiasi oleh IMM, GPII, Himmah Alwashliyah, dan Himmah Persis. (Baca:
Tidak hanya itu, ada juga Solidaritas Nasional Pembebasan Indonesisa (SNPI) yang digagas oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Termasuk organ Lingkar Studi Ciputat (LSC) yang digagas oleh lintas generasi alumni UIN Ciputat, Aliansi Indonesia Bersatu, Aliansi Mahasiswa Kalimantan Menggugat, Barisan Mahasiswa Oposisi Nasional, dan lain-lain. (