Beberapa negara di kawasan asia timur diharapkan tetap fokus melakukan reformasi struktural guna mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Pada tahun ini, ekonomi di kawasan ini diperkirakan tumbuh sebesar 6,5 persen, sedikit melambat dibandingkan akhir tahun lalu sebesar 6,8 persen.
Axel van Trotsenburg,
Bank Dunia and Pacific Regional Vice President, mengatakan reformasi struktural akan menjadi dasar pertumbuhan yang bekelanjutan, jangka panjang, serta inklufsif. Reformasi ini meliputi perbaikan regulasi di sektor keuangan, tenaga kerja, dan pasar. Di samping pula meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
“Kebijakan-kebijakan ini akan meyakinkan investor dan pasar, serta mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang dapat mengangkat orang keluar dari kemiskinan,” kata Trotsenburg dalam keterangan pers yang diterima Katadata, Senin (5/10).
Ada sejumlah persoalan yang dihadapi negara-negara di kawasan Asia timur dan pasifik yang berasal dari perekonomian global. Terutama seiring perbaikan ekonomi negara-negara maju yang perlahan, sementara perdagangan global yang berada di titik terendah sejak 2009. Sementara perlambatan ekonomi di negara-negara berkembang semakin intensif, terimbas penurunan harga komoditas.
Sumber