Suku bugil xingu mayoritas pria dan wanitanya tidak menggunakan baju, penduduknya telah terbiasa telanjang. Meskipun ada sedikit kain yang menempel ditubuhnya, namun area intimnya masih tetap terbuka. Di Amerika Latin, suku xingu sangat dihargai keberadaanya, apabila ada pelancong yang berkunjung ke daerah tersebut, mereka akan menyambutnya dengan sebuah tradisi tarian ciri khas asal suku.
Meski era teknologi sudah hadir pada suku tersebut, mereka tetap mempertahankan dan menjaga kebudayaannya. Bahkan dalam keseharian kehidupannya, mereka telah memiliki fasilitas hiburan, misalnya untuk menonton sebuah acara berita di televisi dan masih banyak lagi, namun dalam keadaan apapun, mereka tetap saja bugil tidak mengenakan pakaian.
Beberapa manusia di suku xingu yang memiliki gangguan kesehatan terhadap matanya, kini mereka telah memakai kacamata agar penglihatannya jelas. Hal ini membuktikan, bahwa suku tersebut telah mengenal baik perkembangan zaman modern.
Untuk melestarikan dan memelihara adat serta tradisi yang turun temurun telah di wariskan dari leluhurnya, mereka tetap melakukan aktifitas upacara atau ritual tertentu. Bagian badan manusia dari suku xingu ini sengaja di beri warna dengan sebuah alat dan bahan tradisional. Kata mereka, hal tersebut merupakan kepercayaan yang mereka miliki untuk membedakan manusia dengan binatang.
Sebuah tanda khusus yang dibuat dengan alat tertentu diterapkan pada bagian kaki gadis muda suku xingu ini. Uniknya untuk membuat tanda tersebut, bukan hanya menggunakan alat saja, mereka pun menggaruknya hingga berdarah sampai membentuk menjadi tanda.
30th September 2015
Suku Bugil Xingu Dari Pedalaman Amazon
