Terdakwa kasus terorisme Abu Bakar Baasyir menjalani persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (24/3/2011). Ba'asyir didakwa terlibat dalam pelatihan terosis di Aceh dan beberapa aksi terorisme di tanah air.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Handoyo Sudrajat membenarkan adanya foto yang menunjukkan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir membaiat (sumpah setia) di Lapas Nusakambangan untuk mendukung gerakan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Informasi tersebut didapatnya dari petugas keamanan lapas tempat Baasyir ditahan. "Kalau kemarin Dirkamtib (Direktur Keamanan dan Ketertiban Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM) sudah ke sana dan melaporkan. Kami sepakat untuk berkoordinasi dengan pihak terkait. Sekarang setelah dianalisis, banyak yang tidak tahu tetapi ikut-ikutan. Misalnya,
statement mereka yang akan sampai ke Mekkah menghancurkan Kabah," kata Handoyo, ditanyai wartawan di kantor Kemenhuk dan HAM, Jakarta, Senin (4/8/2014).
Foto yang beredar luas di media sosial itu memperlihatkan Baasyir dan sejumlah pria berjubah putih duduk atau berdiri di sebuah ruangan lebar berlantai kayu. Baasyir duduk diapit pria lain, salah satunya memegang bendera ISIS.
Handoyo mengatakan, sudah ada beberapa napi di Lapas Nusakambangan yang terafiliasi atau ikut kelompok ISIS secara ideologi. "Akan tetapi, mereka yang sekarang berbaiat belum tahu yang sebenarnya. Sekarang jangan sembarangan juga untuk menyewakan tempat yang tidak tahu akan dipakai untuk apa," ujarnya.
Ia mengatakan, foto itu diambil di dalam ruangan yang tidak mereka masuki, yakni tempat untuk shalat. Handoyo mengatakan akan terus meningkatkan pengawasan keamanan di lapas tersebut sehingga hal seperti itu tidak terjadi lagi. "Itu juga ada penyalahgunaan fasilitas, tetapi kini kami ketatkan. Itu bukti pada ISIS bahwa dia sudah berbaiat," kata Handoyo.
Menurut Handoyo, saat ini terdapat 43 tahanan kasus terorisme di Lapas Nusakambangan.