FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Film & Musik Diskusi dan review mengenai film televisi atau film bioskop yang terbaru ada disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Penyanyi Andien menghibur penonton saat konser tunggal 15 tahun berkaryanya Andien di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta, 15 September 2015. (Antara/Rivan Awal Lingga) Jakarta - Andien menggelar konser pertama perayaan 15 tahun perjalanan kariernya di industri musik Indonesia, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/9). Melalui konser bertajuk "Metamorfosa 15 Years Andien", penyanyi ini mengajak para penonton untuk menyimak metamorfosis karakter, musik, dan juga selera fashion-nya. Malam itu, seluruh elemen dalam konser benar-benar bermetamorfosis. Andien yang menyanyikan 23 lagu yang terdiri dari hits miliknya dan sejumlah lagu penyanyi lain yang mempunyai arti baginya. Artian metamorfosis di sini adalah aransemen yang dibuat oleh lima direktur musik konser ini mengalami perubahan. Pop, jaz, reggae, blues, hingga musik-musik ala tahun 1920an. Konser yang menggandeng lima desainer, yaitu Didi Budiardjo, Mel Ahyar, Danjyo Hiyoji, Tri Handoko, dan Sapto Djojokartiko juga sepaham dengan ide metamorfosis. Masing-masing desainer mengintepretasikan metamorfosis dengan cara yang berbeda-beda. Bak kupu-kupu yang bermetamorfosis dari ulat menjadi kepompong, demikian pula baju-baju Andien. Four in One, satu busana berubah menjadi busana lainnya dalam waktu sekejap. Tampak betul usaha keras Andien untuk menghadirkan konser yang spektakuler. Maka, di atas panggung, Andien tak sekadar bernyanyi. Pelantun lagu Sahabat Setia ini sangat komunikatif dengan penonton. Pada sejumlah lagu, Andien mengawalinya dengan sebuah cerita pengantar. Tak cukup sampai situ saja, Andien melakukan stand up comedy hasil latihannya bersama dengan Komika, Ernest Prakasa. "Metamorfosa 15 Years Andien" dibuka dengan tembang macapat Kinanti yang ditulis oleh ibundanya. Suara Andien yang bak pesinden itu diiringi oleh visualisasi hitam putih sosok Andien yang menari gemulai mengikuti irama musik Jawa. Pascaalunan suara Andien yang menyanyikan tembang Kinanti, sosok nyata istri Irfan Wahyudi itu muncul di puncak tertinggi panggung. Bersama sejumlah penari, Andien tampak terkurung dalam kain tule biru bertabur payet bintang karya Didi Budiardjo. Karena keterbatasan ruang gerak, Andien yang mengenakan hoodie yang terbuat dari kain tule biru, hanya bisa menari-nari di tempat sembari. Usai membawakan Aku di Sini Untukmu milik Dewa 19 , Andien melanjutkan dengan lagu milik Warna berjudul Rindu Ini. Sebagaimana konsep konser yang memadukan musik dan fashion, maka Andien pun mengganti pakaiannya. Kali ini, tule biru yang seolah mengurung Andien dicopot dan diganti dengan bustier perak dengan tambahan rok tutu warna senada. Di akhir segmen pertama, Andien yang menyanyikan lagu Bernyanyi Untukmu, kembali melepas rok tutunya. "Enggak terasa sudah 15 tahun. Terima kasih atas dukungannya. Satu hal, waktu saya umur tiga tahun, setel laser disk New Kids on The Block, saya nyanyi Step by Step. Dua adik, saya salami seolah-olah mereka penonton ternyata hari ini, ada kejadian itu," kata Andien meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan penonton. Andien menjelaskan konser Metamorfosa menggambarkan ketidaksempurnaan dirinya. Andien mengajak penonton untuk bersenang-senang, agar tak segan-segan menertawakannya jika candaan yang dilontarkan tidak lucu dan tentu saja bernyanyi dan berjoget bersama. Pada segmen selanjutnya, Andien mengajak lima bintang tamu, yaitu GAC, The Cash, Yovie Widyanto, Llyod Popp and Jevin Julian, dan Teza Sumendra. Kehadiran para bintang tamu ini tentu saja untuk menyemarakan konser Andien. Namun, para bintang tamu juga berfungsi sebagai waktu rehat bagi Andien untuk mengganti pakaian. Masuk pada segmen kedua, trio acapella GAC membuka dengan harmonisasi suara apik melantunkan lagu mereka berjudul Bahagia. Hanya berselang beberapa saat, Andien yang sudah mengganti kostum dengan baju rancangan Mel Ahyar kembali muncul di atas panggung. Empat penyanyi bersuara emas ini melantunkan salah satu lagu Andien, yaitu Milikmu Selalu. Lagu jadul Bimbi dinyanyikan dengan dibumbui aksi monolog kocak Andien. Setiap lirik yang dilantunkan oleh backing vocal, dikomentari Andien. “Bimbi bukan Bambang, apalagi Bimbo. Kalau Bimbo, nanti ada anak yang bertanya pada bapaknya,” canda Andien yang merubah lagu ini menjadi seriosa pada bagian akhir. Teza Sumendra berduet dengan Andien di lagu Saat Bahagia. Pada segmen ini, Teza tidak sekadar memberikan warna pada lagu yang sesungguhnya dinyanyikan Andien bersama dengan band Ungu. Teza membantu Andien untuk bermetamorfosis. Dari gaun midi berbalut outer motif sejenis, menjadi sebuah gaun malam mauve dengan ekor yang menjuntai-juntai, lengkap dengan headpiece ala suntiang. Di lagu Gemilang, Andien tak malu membagi cuplikan masa kecilnya dalam sebuah video yang diputer di layar. Tampak sekali metamorfosis Andien, dari bayi, remaja hingga menikah. Let It Be My Way menjadi semarak berkat diduetkan dengan band The Cash. Band yang terdiri atas Tora Sudiro, Vincent Rompies, Desta, dan Ringgo Agus Rahman itu mengubah lagu centil itu menjadi rock. Di akhir lagu, Let It Be My Way banting setir menjadi reggae. Konser Andien ditutup dengan lagu Sahabat Setia yang dinyanyikan bersama-sama dengan bintang tamu. Dilanjutkan dengan lagu Moving On dan sebuah encore berjudul Akankah Mungkin yang dilantunkan Andien dengan iringan instrumen oleh lima direktur musik. Sayang lagu encore ini kurang berhasil menjadi gong penutup konser spektakuler Andien. “Saya mensyukuri setiap kejadian. Merambat dari bawah, sampai di titik tertinggi, kemudian jatuh ke nol. Kalau tidak ada support dari semua pihak, ini ngak akan terjadi. Selama 15 tahun ini sudah banyak yang dilalui. Saya melihat ke belakang, kalau hal-hal itu nggak terjadi, enggak akan ada cerita-cerita seru di atas panggung,” kata Andien dalam konferensi pers usai konser. "Metamorfosa 15 Years Andien" merupakan benchmark baru bagi konser di Indonesia. Bahwa konser seorang penyanyi harus memiliki tema yang bersinergi dengan musik, panggung, pakaian, efek visual dan tata cahaya. Menghibur tidak hanya telinga, namun juga mata dan hati. Terkait:
|
![]() |
|
|