Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 31st July 2010
younoob's Avatar
younoob younoob is offline
Moderator
 
Join Date: Jul 2010
Posts: 3,790
Rep Power: 28
younoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessed
Default Perempuan Dua Kali Lebih Rentan Stres Karena Pengaruh Hormon


Ilustrasi (Foto: Dailymail)
Philadelphia, Jangan heran jika perempuan lebih cepat stres dan berubah mood (suasana hati) ketimbang laki-laki. Hal ini diperkuat dengan sebuah studi terbaru yang menemukan bahwa kejiwaan perempuan benar-benar dikendalikan oleh hormon.

Perempuan memang memiliki tingkat depresi, gangguan stres dan masalah kecemasan yang lebih tinggi ketimbang laki-laki. Tapi selama ini belum ada yang mampu menjelaskan perbedaan ini secara biologis.

Studi terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat dapat membantu menjelaskan perbedaan antara cara laki-laki dan perempuan mengendalikan emosi. Studi ini memfokuskan pada hormon stres yang disebut corticotropinreleasing factor (CRF).

CRF merupakan hormon yang membantu mengontrol reaksi tubuh terhadap stres. Selain itu, CRF juga dikenal memainkan peran dalam kondisi kejiwaan manusia.

"Peneliti telah mengetahui bahwa regulasi CRF terganggu pada gangguan jiwa yang berhubungan dengan stres, maka studi ini relevan sebagai alasan biologi," ujar Dr Rita Valentino, dari Rumah Sakit Anak Philadelphia yang memimpin studi, seperti dilansir dari Dailymail, Rabu (16/6/2010).

Dr Valentino juga menuturkan bahwa hal ini dapat menjelaskan mengapa perempuan dua kali lipat lebih rentan mengalami gangguan yang berhubungan dengan stres ketimbang laki-laki.

Dalam studi yang telah dilaporkan dalam jurnal Molecular Psychiatry ini, diketahui bahwa sel-sel otak perempuan sangat senang dengan dosis CRF yang terlalu rendah bagi laki-laki.

Hormon CRF lebih erat terikat pada protein stres sel-sel otak perempuan, sehingga membuatnya lebih sensitif terhadap dampak dari perubahan hormon tersebut. Sedangkan pada laki-laki, otak dapat mengurangi kadar protein, menghentikan hormon dari pengikatan dan mengurangi dampaknya terhadap otak.

"Peneliti farmakologi juga harus menyelidiki antagonis CRF yang digunakan sebagai obat untuk perawatan depresi. Pemberian obat mungkin harus mempertimbangkan perbedaan gender pada tingkat molekulnya," tambah Dr Valentino.



sumber

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:57 AM.


no new posts