FAQ |
Calendar |
![]() |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Ilustrasi mayat (Istimewa) Jakarta - Penyebab kecelakaan fatal yang terjadi di Interchange Tol Pluit menuju Tol Prof Soedyatmo di KM 19, Jumat (14/8) hingga menyebabkan tubuh pengemudinya ditemukan di bawah kolong tol masih misterius. Pasalnya akibat kecelakaan tersebut kepala korban pada bagian sebelah kanan mengalami kerusakan meski masih tersambung dengan badannya (sebelumnya diberitakan kepala terpisah dari badan) dan dari pengakuan anggota kepolisian saat itu hanya ditemukan satu jenazah saja (sebelumnya diberitakan ada dua jenazah). Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resort (Polres) Metropolitan Jakarta Utara, AKBP Sudarmanto, mengatakan dirinya mendapatkan laporan dari Polisi PJR (Patroli Jalan Raya) yang sedang piket melalui radio Handy Talky (HT). "Ada sebuah mobil yang mengalami kecelakaan tunggal karena kehilangan kendali sehingga menabrak sisi pagar pembatas jalan tol sebelah kiri," kata Sudarmanto, Jumat (14/8) malam di Markas Satlantas Polres Metro Jakarta Utara. Mobil yang mengalami kecelakaan tersebut bernomor B-1190-UOK diketahui bermerk Chevrolet Captiva keluaran tahun 2012 berwarna hitam saat itu sedang melintas dengan kecepatan tinggi dari arah Semanggi menuju Pluit pada berkisar pada pukul 06.30 WIB hingga 07.30 WIB. "Setelah itu kami langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) baik di jalan tol maupun di bawah tol tempat diketemukannya jenazah korban yang mengapung di sebuah empang dengan bekerja sama antara anggota dari Polsek Metro Penjaringan, Polres Metro Jakarta Utara, serta Satuan Jatanras Polda Metro Jaya untuk melakukan pendalaman dan pengembangan penyelidikan kasus ini," lanjutnya. Mobil korban mengalami kerusakan parah pada bagian kirinya hingga warna body mobil di sisi itu terlihat warna putih, selain itu kaca penumpang di sisi kiri juga pecah, sedangkan ban depan sebelah kiri mobil itu juga lepas dari besi penyangganya, dan bagian bemper depan mobil bagian kiri terlepas, namun pada sisi kanan mobil tersebut dalam kondisi baik dan mulus. Karena saat olah TKP tidak diketemukan kartu identitas baik di dalam mobil maupun di tubuh korban, namun setelah melakukan pengecekan data base kepolisian dari nomor polisi mobil yang dikendarai korban, diketahui korban bernama Budiyanto Winata (41) warga komplek perumahan Pluit Permai, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. "Kita langsung mengecek dan mencocokan data yang didapat ke alamat rumah korban, dan bertemu dengan istri korban yang bernama Darmayanti Oni, setelah istri korban kita ajak ke RSCM, ia mengakui bahwa jenazah itu adalah suaminya," jelasnya. Belum diketahui apakah korban yang profesinya bekerja di salah satu bank swasta itu menggunakan sabuk pengaman atau tidak, serta belum diketahui apakah korban tersebut sudah dibunuh sebelum terjadinya kecelakaan. "Yang pasti korban memang terlepas dari kemudinya dan terjatuh ke sebuah empang di bawah tol yang ketinggiannya puluhan meter dari atas tol sehingga banyak organ tubuhnya yang terburai," tambahnya. Menurut Sudarmanto, hingga malam tadi, pihaknya sudah memeriksa empat orang saksi dalam kasus kecelakaan misterius itu, yakni seorang petugas derek, dua orang petugas PJR, dan istri korban. Sementara itu, Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Ruddy Setiawan, mengatakan saat diketemukan jenazah korban yang ditemukan kerusakan pada bagian wajah pada bagian sisi kanan. "Diduga jenazah korban mengalami benturan dahsyat dengan benda keras seperti aspal jalan dan dinding beton sisi kiri jalan sebelum akhirnya terlempar jatuh ke bawah tol dan masuk ke sebuah empang kecil, lebih lanjut kita masih melakukan penyelidikan," kata Ruddy. Saat dikonfirmasi apakah dalam kecelakaan tersebut terdapat dua jenazah dan pada jenazah korban yang jatuh ke bawah tol terdapat luka bacokan akibat senjata tajam pada tangannya, Ruddy memilih bungkam dan tidak menjawab secara langsung pertanyaan jurnalis. "Ini masih dalam pendalaman, dan akan terus kita telusuri penyebab kondisi korban seperti itu, entah dibunuh atau bunuh diri belum bisa kita pastikan," tutup Ruddy. Menurut hasil pengamatan SP di markas Satlantas Polres Metro Jakarta Utara yang terletak di Jalan Gunung Sahari Raya, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, beberapa rekan dan anggota keluarga korban (termasuk istri korban) mendatangi kantor Satlantas untuk mengetahui secara rinci penyebab kecelakaan yang menewaskan anggota keluarga mereka itu. Dari ke-9 anggota keluarga yang datang, beberapa di antaranya ada yang meminta anggota penyidik Satlantas untuk membuka penutup (sarung) yang menutupi mobil Chevrolet Captiva karena penasaran dengan kondisi mobil itu. Mereka juga nampak beberapa kali terlibat adu argumen dan bolak-balik masuk ke dalam kantor Satlantas untuk mengikuti pembicaraan yang dilakukan oleh Kasatlantas Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Sudarmanto, Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Pujiyarto, Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Ruddy Setiawan, serta Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Bungin Misalayuk. |
![]() |
|
|