Berkali-kali gagal tes menjadi pegawai negeri dan karyawan swasta, membuat Harsono pria kelahiran Semarang 35 tahun lalu ini memilih merintis usaha dengan memproduksi beragam tas, seperti tas kamera, tas ransel,
back pack maupun
carrier (tas gunung).
"Ini semua berawal dari hobi saya naik gunung. Saya membuat bermacam-macam tas, termasuk tas gunung
(carrier). Dengan modal awal Rp 400.000 cukup untuk membuat 20 tas yang berhasil dijual dengan harga total Rp 1,4 juta sehingga meraup keuntungan bersih sebesar Rp 1 juta,” ujar Harsono dalam acara gathering situs berbelanja
online Bukalapak, Minggu (9/8).
Pria yang meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Semarang ini belajar memproduksi tas secara otodidak bermodalkan gambar tas via internet. Usaha produksi tas inipun lambat laun semakin besar. Dia bahkan pernah mendapat kontrak selama setahun dari produsen permen karet Yosan untuk membuat tas ransel sejumlah 400 tas per minggu, atau 16.000 tas selama setahun.
Usaha Harsono yang tergolong Usaha Kecil Menengah (UKM) ini semakin bersinar ketika mulai mengenal dunia jual beli
online. Menjual tas via
online lebih menguntungkan dibandingkan
offline karena perputaran uangnya lebih cepat. "Kalau menjual tas via
offline pembayarannya bisa sampai 1-2 bulan atau bahkan lebih sehingga menganggu
cash flow. Sedangkan menjual tas via
online, transaksi pembelian terjadi setiap hari dan langsung dibayar saat itu juga,” sambungnya.
Transaksi penjualan tas hasil produksi Harsono semakin besar ketika dia mengenal Bukalapak.com. Mulai bergabung pada bulan April 2014, kini Harsono dengan lapaknya bernama ARdani Indonesia dan merek tasnya ARdani berhak menyandang level sebagai pedagang besar, karena sudah mendapatkan 455
feedback positif dan 100 persen transaksinya terpenuhi tanpa ditolak.
Masa awal bergabung di Bukalapak.com adalah masa sulit. Setiap hari hanya mendapat 1-2 transaksi atau bahkan tidak sama sekali. Namun ketika sudah mendapatkan 80-100
feedback positif, usahanya semakin meningkat. "Kuncinya mendapatkan kepercayaan konsumen sehingga mereka mau memberikan
feedback positif kepada kita sebagai pelapak (penjual),” jelas dia.
Saat ini Harsono bisa mendapatkan 8-10 transaksi per hari dengan omzet per bulan mencapai Rp 80 juta. Jenis tas yang paling laku adalah tas kamera yang transaksinya bisa mencapai 20 tas per minggu, tas punggung transaksinya bisa mencapai 15-20 tas per minggu dan tas
carrier 60 liter mencapai 10 tas per minggunya.
“Apalagi didukung dengan fitur
push yang semakin meningkatkan transaksi penjualan tas. Setiap bulan saya bisa sampai menghabiskan Rp 500.000 untuk menggunakan fitur
push, agar jualan saya bisa berada di bagian halaman awal di situs Bukalapak.com, sehingga bisa lebih laku terjual,” katanya.
Whisnu Bagus Prasetyo/WBP