Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melantik pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemprov DKI. Hari ini, Gubernur DKI Jakarta lantik ratusan pejabat eselon II, III, dan IV di lingkungan Pemprov DKI, di Balai Kota, Jumat (7/8/2015).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan alasan mengapa dia mendadak bicara pada saat acara pelantikan pejabat eselon sudah selesai. Dia mengaku mengetahui pejabat di DKI masih menerima gratifikasi.
"Saya itu tadi menyindir mereka. Maksud saya, kamu bilang tidak korupsi, tetapi kamu masih terima-terima 'amplop'. Itu sebenarnya jauh lebih parah daripada korupsi. Jadi, mereka selalu otaknya, kami enggak korupsi," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/8/2015).
Menurut Basuki, pejabat itu gemar memberi serta menerima gratifikasi. Dia bahkan hampir memecat pejabat tersebut. Pejabat tersebut, kata Basuki, tidak korupsi. Namun, anak buahnya kerap menyetor sejumlah "upeti" kepadanya.
"Ini pejabat top di DKI, yang hebat
lho. Dia pejabat eselon II ada di tim anggaran di Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) dan pejabat eselon II yang lain. Saya enggak enak
sebutinnya," kata Basuki.
Kepala Bappeda DKI Tuty Kusumawati, lanjut dia, adalah yang melaporkan tindakan anak buahnya kepada Basuki. Basuki akan menindaklanjuti hal tersebut kepada Inspektorat DKI dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Ya sudah,
tangkap-tangkapin sajalah (pejabat terima dan beri gratifikasi), biar bongkar-bongkaran, seru kan. KPK kan akan menyelidiki nih siapa yang kasih gratifikasi, nanti dia pasti 'nyanyi' nih
ngasihnya ke siapa saja. Ini saya temukan, pejabatnya hampir saya pecat, tunggu saja tes berikutnya," kata Basuki.