Terkadang menjadi sebuah dilema, orang tua dari pihak istri menuntut kepada istri untuk melakukan sesuatu yang berseberangan dengan keinginan suami. Bagi sebagian wanita ini adalah masalah yang cukup berat dan menjadi dilema.
Sebagai seorang muslim, mana yang harus didahulukan, orangtua atau suami?
Sebenarnya di dalam ajaran agama Islam, ketika keinginan orangtua dan suami berseberangan, maka seorang istri wajib mendahulukan ketaatan kepada suaminya.
Loh? Tapi orang tua kan yang melahirkan kita?? Ini penjelasannya

Source:
http://pekanbaru.tribunnews.com/2015...suamimu?page=2
Imam Ahmad Rahimahullah berkata, perempuan memiliki suami dan seorang ibu sedang sakit: Ketaatan kepada suaminya lebih wajib atas dirinya daripada mengurusi ibunya, kecuali jika suaminya mengizinkannya.” (Syarh Muntaha al-Iradat: 3/47)
Dikutip dari salah satu hadist Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Siapakah wanita paling besar haknya atas wanita?” Beliau menjawab: “Suaminya.”
Sementara itu, Syekh Yusuf al- Qaradhawi dalam kumpulan fatwanya yang terangkum di Fatawa Mu’ashirah, menyatakan bahwa memang benar seorang perempuan taat kepada orang tua itu hukumnya wajib, tapi terbatas selama sebelum menikah. Apabila sudah menikah, maka seoranng istri harus mengutamakan suami.
Maka dari itu, seorang orang tua sebaiknya tidak ikut campur dalam kehidupan rumah tangga putrinya, termasuk memberi perintah apapun tanpa sepengetahuan atau bersebrangan dengan suami nya. Karena setelah menikah, seorang perempuan menjadi tanggung jawab suami, bukan lagi tanggung jawab orang tua.
Tapi bukan berarti juga seorang istri meninggalkan orang tua dan mengikuti suami. Disinilah tugas besar seorang suami untuk menjaga tali silaturahmi antara keduanya.